skip to main |
skip to sidebar
Suatu ketika Rasulullah Saw bersama para sahabat Beliau yaitu Abu Bakar Sidiq, Umar bin Khatab dan Ustman bin Affan bersilaturrahim ke rumah Ali bin Abi Thalib. Ketika mereka sedang duduk-duduk, datanglah Fatimah yang membawakan semangkuk madu. Ketika madu diletakkan diatas meja, tiba-tiba jatuhlah sehelai rambut tepat di dekat mereka. Melihat hal tersebut, Rasulullah kemudian meminta para sahabat untuk membuat sebuah perbandingan terhadap ketiga benda diatas meja, yaitu mangkuk yang cantik, madu dan sehelai rambut.
Abu Bakar Sidiq yang mendapat kesempatan pertama kemudian berkata: "Iman itu lebih cantik daripada mangkuk yang cantik, orang yang beriman lebih manis daripada madu dan mempertahankan iman lebih sulit dari meniti sehelai rambut." Mendengar jawaban Abu Bakar Sidiq, Rasulullah tersenyum kagum.
Kemudian Beliau meminta Umar bin Khatab untuk mengemukakan pendapatnya. Umar bin Khatab berkata: "Kerajaan itu lebih cantik daripada mangkuk , rajanya lebih manis daripada madu dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut." Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah kembali tersenyum.
Kemudian Beliau menoleh kepada Ustman bin Affan, dan Ustman bin Affan pun berkata: "Ilmu itu lebih cantik daripada mangkuk, seorang yang gemar menuntut ilmu lebih manis daripada madu dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit daripada meniti sehelai rambut."
Rasulullah kemudian menoleh kepada Ali bin Abi Thalib untuk meminta pendapatnya. Ali bin Abi thalib selaku tuan rumah kemudian berkata: "Tamu itu lebih cantik daripada mangkuk, memuliakan tamu lebih manis daripada madu dan membuat tamu senang hingga ia tiba kembali dirumah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."
Rasulullah kemudian berpaling kepada Fatimah yang masih berdiri disana, kemudian Beliau pun memberi kesempatan kepada Fatimah untuk mengungkapkan pendapatnya. Fatimah berkata: "Wanita itu lebih cantik daripada mangkuk, wanita yang memakai purdah lebih manis daripada madu dan mendapatkan seorang wanita yang tidak pernah 'dilihat seorang pun kecuali mukhrimnya' lebih sulit dari meniti sehelai rambut." Rasulullah kembali tersenyum kagum mendengar ungkapan-ungkapan tersebut.
Kemudian Beliau pun bersabda: "Mendapatkan taufik untuk beramal itu lebih cantik daripada mangkuk, beramal dengan perbuatan baik lebih manis daripada madu dan beramal dengan ikhlas itu lebih sulit daripada meniti sehelai rambut."
Bahkan Jibril yang hadir dalam pertemuan tersebut turut pula membuat sebuah perbandingan: "Menegakkan agama itu lebih cantik daripada mangkuk, meluangkan waktu, tenaga dan segala yang dimiliki untuk agama lebih manis daripada madu, dan mempertahankan agama hingga akhir hayat itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut."
Dan Allah dalam sebuah hadist Qudsi berfirman membuat sebuah perbandingan: "Syurga Ku lebih cantik daripada mangkuk yang cantik itu, nikmat syurga Ku lebih manis daripada madu, dan jalan menuju syurga Ku lebih sulit daripada meniti sehelai rambut."
(dikutip dari lembar taujih UKMI Ar-Rahman)
Seorang anak usia tiga tahun sedang menyimak sebuah suara. "Ting..ting..ting!", pikiran dan matanya menerawang ke isi rumah. Tapi tak satupun yang pas jadi jawaban. "Itu suara pedagang bakso keliling, Nak!", suara sang Ibu menangkap kebingungan anaknya. "Kenapa ia melakukan itu, Bu?", tanya sang anak. Tukang bakso cuma ingin bilang, "Aku ada di sekitar sini ", jawab si Ibu lembut.
Beberapa jam kemudian, anak kecil tadi lagi-lagi menyimak suara asing. Kali ini berbunyi beda, persis seperti klakson kendaraan. "Teet..teet..teet!", ia melongok lewat jendela. Sebuah gerobak dengan lampu petromak tampak didorong seseorang melewati jalan depan rumahnya. Lagi-lagi anak itu bingung. Apa maksud dari suara itu, padahal tak sesuatu pun yang menghalangi jalan. Kenapa mesti membunyikan klakson. "Anakku itu tukang sate ayam". Suara klakson itu isyarat. Ia pun cuma ingin mengatakan, 'aku ada didekatmu' hampirilah!", ungkap sang Ibu lagi-lagi menangkap kebingungan anaknya. "Kok Ibu tahu?", kilah sang anak lebih serius. "Nak bukan cuma Ibu yang tahu, semua orang dewasa pun paham itu. Simak dan pahamilah. Kelak kamu akan tahu isyarat-isyarat itu!", ucap si Ibu dengan penuh kasih sayang.
Diantara kedewasaan melakoni hidup adalah kemampuan menangkap dan memahami isyarat, tanda dan sejenisnya. Mungkin itulah bahasa tingkat tinggi yang dianugerahi Allah untuk makhluk yang bernama manusia. Begitu efisien dan begitu efektif, tak perlu berteriak, orang bisa paham maksud si pembicara.
Di pentas dunia ini, alam kerap menampakkan seribu satu isyarat. Kita lihat gunung-gunung yang mengeluarkan lahar panas, kita lihat gempa bumi yang meluluhlantahkan. Itulah bahasa tingkat tinggi yang cuma bisa dimengerti oleh mereka yang dewasa. Itulah isyarat dari Allah : "Aku selalu di dekatmu, kemanapun engkau menjauh!". Simak dan pahamilah, Allah selalu didekat kita, agar sisi kehidupan kita tidak seperti anak kecil yang cuma bisa bingung dan gelisah dengan kentingan tukang bakso dan klakson pedagang sate ayam.
(diadop dari buletin Action)
Untukmu saudaraku, selamat menyimak dan memahami arti kehidupan ini yang sesungguhnya.
Semoga Allah senantiasa menambahkan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat untuk kita, ilmu yang menjadikan kita semakin mengenal Nya, ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Semoga bermanfaat..
Pages
Senin, 10 Oktober 2011
MANGKUK, MADU DAN SEHELAI RAMBUT
Suatu ketika Rasulullah Saw bersama para sahabat Beliau yaitu Abu Bakar Sidiq, Umar bin Khatab dan Ustman bin Affan bersilaturrahim ke rumah Ali bin Abi Thalib. Ketika mereka sedang duduk-duduk, datanglah Fatimah yang membawakan semangkuk madu. Ketika madu diletakkan diatas meja, tiba-tiba jatuhlah sehelai rambut tepat di dekat mereka. Melihat hal tersebut, Rasulullah kemudian meminta para sahabat untuk membuat sebuah perbandingan terhadap ketiga benda diatas meja, yaitu mangkuk yang cantik, madu dan sehelai rambut.
Abu Bakar Sidiq yang mendapat kesempatan pertama kemudian berkata: "Iman itu lebih cantik daripada mangkuk yang cantik, orang yang beriman lebih manis daripada madu dan mempertahankan iman lebih sulit dari meniti sehelai rambut." Mendengar jawaban Abu Bakar Sidiq, Rasulullah tersenyum kagum.
Kemudian Beliau meminta Umar bin Khatab untuk mengemukakan pendapatnya. Umar bin Khatab berkata: "Kerajaan itu lebih cantik daripada mangkuk , rajanya lebih manis daripada madu dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut." Mendengar jawaban tersebut, Rasulullah kembali tersenyum.
Kemudian Beliau menoleh kepada Ustman bin Affan, dan Ustman bin Affan pun berkata: "Ilmu itu lebih cantik daripada mangkuk, seorang yang gemar menuntut ilmu lebih manis daripada madu dan beramal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit daripada meniti sehelai rambut."
Rasulullah kemudian menoleh kepada Ali bin Abi Thalib untuk meminta pendapatnya. Ali bin Abi thalib selaku tuan rumah kemudian berkata: "Tamu itu lebih cantik daripada mangkuk, memuliakan tamu lebih manis daripada madu dan membuat tamu senang hingga ia tiba kembali dirumah lebih sulit dari meniti sehelai rambut."
Rasulullah kemudian berpaling kepada Fatimah yang masih berdiri disana, kemudian Beliau pun memberi kesempatan kepada Fatimah untuk mengungkapkan pendapatnya. Fatimah berkata: "Wanita itu lebih cantik daripada mangkuk, wanita yang memakai purdah lebih manis daripada madu dan mendapatkan seorang wanita yang tidak pernah 'dilihat seorang pun kecuali mukhrimnya' lebih sulit dari meniti sehelai rambut." Rasulullah kembali tersenyum kagum mendengar ungkapan-ungkapan tersebut.
Kemudian Beliau pun bersabda: "Mendapatkan taufik untuk beramal itu lebih cantik daripada mangkuk, beramal dengan perbuatan baik lebih manis daripada madu dan beramal dengan ikhlas itu lebih sulit daripada meniti sehelai rambut."
Bahkan Jibril yang hadir dalam pertemuan tersebut turut pula membuat sebuah perbandingan: "Menegakkan agama itu lebih cantik daripada mangkuk, meluangkan waktu, tenaga dan segala yang dimiliki untuk agama lebih manis daripada madu, dan mempertahankan agama hingga akhir hayat itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut."
Dan Allah dalam sebuah hadist Qudsi berfirman membuat sebuah perbandingan: "Syurga Ku lebih cantik daripada mangkuk yang cantik itu, nikmat syurga Ku lebih manis daripada madu, dan jalan menuju syurga Ku lebih sulit daripada meniti sehelai rambut."
(dikutip dari lembar taujih UKMI Ar-Rahman)
ISYARAT
Seorang anak usia tiga tahun sedang menyimak sebuah suara. "Ting..ting..ting!", pikiran dan matanya menerawang ke isi rumah. Tapi tak satupun yang pas jadi jawaban. "Itu suara pedagang bakso keliling, Nak!", suara sang Ibu menangkap kebingungan anaknya. "Kenapa ia melakukan itu, Bu?", tanya sang anak. Tukang bakso cuma ingin bilang, "Aku ada di sekitar sini ", jawab si Ibu lembut.
Beberapa jam kemudian, anak kecil tadi lagi-lagi menyimak suara asing. Kali ini berbunyi beda, persis seperti klakson kendaraan. "Teet..teet..teet!", ia melongok lewat jendela. Sebuah gerobak dengan lampu petromak tampak didorong seseorang melewati jalan depan rumahnya. Lagi-lagi anak itu bingung. Apa maksud dari suara itu, padahal tak sesuatu pun yang menghalangi jalan. Kenapa mesti membunyikan klakson. "Anakku itu tukang sate ayam". Suara klakson itu isyarat. Ia pun cuma ingin mengatakan, 'aku ada didekatmu' hampirilah!", ungkap sang Ibu lagi-lagi menangkap kebingungan anaknya. "Kok Ibu tahu?", kilah sang anak lebih serius. "Nak bukan cuma Ibu yang tahu, semua orang dewasa pun paham itu. Simak dan pahamilah. Kelak kamu akan tahu isyarat-isyarat itu!", ucap si Ibu dengan penuh kasih sayang.
Diantara kedewasaan melakoni hidup adalah kemampuan menangkap dan memahami isyarat, tanda dan sejenisnya. Mungkin itulah bahasa tingkat tinggi yang dianugerahi Allah untuk makhluk yang bernama manusia. Begitu efisien dan begitu efektif, tak perlu berteriak, orang bisa paham maksud si pembicara.
Di pentas dunia ini, alam kerap menampakkan seribu satu isyarat. Kita lihat gunung-gunung yang mengeluarkan lahar panas, kita lihat gempa bumi yang meluluhlantahkan. Itulah bahasa tingkat tinggi yang cuma bisa dimengerti oleh mereka yang dewasa. Itulah isyarat dari Allah : "Aku selalu di dekatmu, kemanapun engkau menjauh!". Simak dan pahamilah, Allah selalu didekat kita, agar sisi kehidupan kita tidak seperti anak kecil yang cuma bisa bingung dan gelisah dengan kentingan tukang bakso dan klakson pedagang sate ayam.
(diadop dari buletin Action)
Untukmu saudaraku, selamat menyimak dan memahami arti kehidupan ini yang sesungguhnya.
Semoga Allah senantiasa menambahkan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat untuk kita, ilmu yang menjadikan kita semakin mengenal Nya, ilmu dunia dan ilmu akhirat.
Semoga bermanfaat..
Welcome To Ukhti Violet
Assalamualaikum, Wr, Wb.
Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Swt atas nikmat, rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya. Setelah melewati metamorfosa yang cukup panjang akhirnya blog ini hadir menemani kerinduan hati. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan dan penghulu kita Muhammmad Rasulullah Saw. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di yaumul akhir
Aamiin..
Selamat Datang di blog "Ukhti-Violet".
Semoga blog ini dapat memberikan manfaat dalam kebaikan dan berguna untuk generasi muda masa depan yang berakhlak mulia.Berharap blog ini dapat menjadi mata air di tengah gersangnya hati dan menjadi oase di tengah tandusnya jiwa yang lalai dan lupa kepada Allah Sang Pemilik Jiwa.
Aamiin..
Manusia memiliki keterbatasan, sedangkan kekuasaan Allah tak terbatas. Manausia memiliki kekurangan, sedangkan Allah Maha Sempurna. Dengan segenap hati saya pribadi mohon maaf lahir & bathin apabila ada kekurangan dalam blogger ini. Saran dan kritik yang membangun dari sahabat sangat membantu dalam menciptakan blog ini menjadi lebih bermutu dan berkualitas, berkah penuh manfaat. Jazakumullah khairan katsiran.
Wassalamualaikum, Wr, Wb.
Ukhti-Violet
Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Swt atas nikmat, rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya. Setelah melewati metamorfosa yang cukup panjang akhirnya blog ini hadir menemani kerinduan hati. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan dan penghulu kita Muhammmad Rasulullah Saw. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di yaumul akhir
Aamiin..
Selamat Datang di blog "Ukhti-Violet".
Semoga blog ini dapat memberikan manfaat dalam kebaikan dan berguna untuk generasi muda masa depan yang berakhlak mulia.Berharap blog ini dapat menjadi mata air di tengah gersangnya hati dan menjadi oase di tengah tandusnya jiwa yang lalai dan lupa kepada Allah Sang Pemilik Jiwa.
Aamiin..
Manusia memiliki keterbatasan, sedangkan kekuasaan Allah tak terbatas. Manausia memiliki kekurangan, sedangkan Allah Maha Sempurna. Dengan segenap hati saya pribadi mohon maaf lahir & bathin apabila ada kekurangan dalam blogger ini. Saran dan kritik yang membangun dari sahabat sangat membantu dalam menciptakan blog ini menjadi lebih bermutu dan berkualitas, berkah penuh manfaat. Jazakumullah khairan katsiran.
Wassalamualaikum, Wr, Wb.
Ukhti-Violet
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Kutipan Bermakna
* Orang beriman ibarat sebuah bunga yang tak hanya indah di pandang mata, tapi juga begitu harum semerbak mewanginya karena akhlaknya mulia dan hatinya yang senantiasa terjaga.
Tutur kata dan budi pekertinya mampu menjadi obat dan penentram jiwa insan di sekitarnya.
Kehadirannya selalu di nanti, kepergiannya membuat rindu dan berjumpa dengannya menjadi kebahagiaan.
* Orang muslim ibarat sebuah lebah. Jika ia makan, ia memakan makanan yang terbaik dan di tempat yang terbaik. Jika ia mengeluarkan kotoran, ia bermanfaat dan dapat menjadi obat. Ia tak mengganggu dan tak ingin diganggu. Jika ia diganggu, maka dengan terpaksa ia mengeluarkan sengatannya meskipun pada akhirnya ia rela untuk mati.
* Wanita sholehah, ia mutiara terindah dunia. Bunga terharum sepanjang masa. Ada cahaya di wajahnya. Betapa indah pesonanya. Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya. Kelak, ia menjadi bidadari surga, terindah dari yang ada. (Wanita Seribu Pesona)
Tutur kata dan budi pekertinya mampu menjadi obat dan penentram jiwa insan di sekitarnya.
Kehadirannya selalu di nanti, kepergiannya membuat rindu dan berjumpa dengannya menjadi kebahagiaan.
* Orang muslim ibarat sebuah lebah. Jika ia makan, ia memakan makanan yang terbaik dan di tempat yang terbaik. Jika ia mengeluarkan kotoran, ia bermanfaat dan dapat menjadi obat. Ia tak mengganggu dan tak ingin diganggu. Jika ia diganggu, maka dengan terpaksa ia mengeluarkan sengatannya meskipun pada akhirnya ia rela untuk mati.
* Wanita sholehah, ia mutiara terindah dunia. Bunga terharum sepanjang masa. Ada cahaya di wajahnya. Betapa indah pesonanya. Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya. Kelak, ia menjadi bidadari surga, terindah dari yang ada. (Wanita Seribu Pesona)
" Melakukan yang terbaik bagi dunia dan bermanfaat bagi akhirat."
" Sesungguhnya di dalam kesempitan terdapat kemudahan yang begitu luas bagi orang-orang yang berfikir."
" Hidup untuk belajar memahami dan mengerti qalam Allah yang tersebar luas di langit dan bumi-Nya."
"Pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah Khasyah. Menuntutnya adalah Ibadah. Mempelajarinya adalah Tasbih. Mencarinya adalah Jihad. Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah. Menyerahannya kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian." (Muadz bin Jabal Ra)
Berkata Al-Imam Al-Mawardiy: “Ilmu adalah pengganti dari segala kelezatan dan mencukupi dari segala kesenangan…. Barangsiapa yang menyendiri dengan ilmu maka kesendiriannya itu tidak menjadikan dia sepi. Dan barangsiapa yang menghibur diri dengan kitab-kitab maka dia akan mendapat kesenangan…. Maka tidak ada teman ngobrol sebaik ilmu dan tidak ada sifat yang akan menolong pemiliknya seperti sifat al-hilm (sabar dan tidak terburu-buru).“ (Adabud Dunya wad Diin)
Shafwan bin 'Assal al-Muradi r.a. mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, "Selamat datang kepada penuntut ilmu, sesungguhnya penuntut ilmu dikitari oleh para malaikat dengan sayap-sayapnya kemudian sebagian mereka menaiki sebagian yang lain hingga mencapai langit dunia karena kecintaan mereka kepada apa yang ia tuntut." (HR Ahmad dan Thabrani)
" Inspirasi yang nyata..itu Dirimu. Motivasi yang terdalam..itu Pesonamu. Kreasi terindah..itu Sikapmu. Kekuatan jiwa..itu Kelembutanmu. Air mata cinta..itu Keunikanmu. Kesetiaan yang menghujam..itu Cintamu. Maka berbahagialah karena dirimu seorang Wanita." (Wanita Seribu Pesona)
" Bacalah dengan nama Tuhan mu. Pahamilah dengan ketajaman mata hatimu. Hujamkanlah hikmahnya dalam jiwamu. Amalkanlah untuk kemuliaanmu." (Wanita Seribu Pesona)
" Sesungguhnya di dalam kesempitan terdapat kemudahan yang begitu luas bagi orang-orang yang berfikir."
" Hidup untuk belajar memahami dan mengerti qalam Allah yang tersebar luas di langit dan bumi-Nya."
"Pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah Khasyah. Menuntutnya adalah Ibadah. Mempelajarinya adalah Tasbih. Mencarinya adalah Jihad. Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah. Menyerahannya kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian." (Muadz bin Jabal Ra)
Berkata Al-Imam Al-Mawardiy: “Ilmu adalah pengganti dari segala kelezatan dan mencukupi dari segala kesenangan…. Barangsiapa yang menyendiri dengan ilmu maka kesendiriannya itu tidak menjadikan dia sepi. Dan barangsiapa yang menghibur diri dengan kitab-kitab maka dia akan mendapat kesenangan…. Maka tidak ada teman ngobrol sebaik ilmu dan tidak ada sifat yang akan menolong pemiliknya seperti sifat al-hilm (sabar dan tidak terburu-buru).“ (Adabud Dunya wad Diin)
Shafwan bin 'Assal al-Muradi r.a. mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, "Selamat datang kepada penuntut ilmu, sesungguhnya penuntut ilmu dikitari oleh para malaikat dengan sayap-sayapnya kemudian sebagian mereka menaiki sebagian yang lain hingga mencapai langit dunia karena kecintaan mereka kepada apa yang ia tuntut." (HR Ahmad dan Thabrani)
" Inspirasi yang nyata..itu Dirimu. Motivasi yang terdalam..itu Pesonamu. Kreasi terindah..itu Sikapmu. Kekuatan jiwa..itu Kelembutanmu. Air mata cinta..itu Keunikanmu. Kesetiaan yang menghujam..itu Cintamu. Maka berbahagialah karena dirimu seorang Wanita." (Wanita Seribu Pesona)
" Bacalah dengan nama Tuhan mu. Pahamilah dengan ketajaman mata hatimu. Hujamkanlah hikmahnya dalam jiwamu. Amalkanlah untuk kemuliaanmu." (Wanita Seribu Pesona)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Pantun Agama
Orang Bujang pergi mengaji
Ke Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti badan tak akan mati
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Kalau Tuan pergi ke Tuban
Singgah semalam di Daka
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka
Gaya Hidup Muslim
* Rumah seorang muslim :
- Lantainya : Al Qur'an & Sunnah (Al Hadits)
- Tiangnya : Shalat
- Jendela & pintunya : Sedekah & Zakat
- Dindingnya : Puasa - Atapnya : Haji & Umrah.
* Kriteria Orang Muslim Berakhlak Mulia :
1. Jujur dalam berbicara.
2. Menyampaikan dan menjaga amanah.
3. Menepati janji.
4. Dapat di percaya.
5. Cerdas dan pintar.
6. Setia, perhatian dan kasihsayang pada sesama.
7. Menjadikan rasa malu sebagai dasar dari semuanya.
C-Box
Bagi sahabat "Ukhti-Violet" yang berkenan menyampaikan saran, kritik, pendapat ataupun bersilaturrahim dapat mengirimkan pesan di "C-Box" ini. Jazakumullahu khairan katsiran.
About Me
- Ukhti Violet
- Bahagianya menjadi seorang muslimah. Kecantikannya bertabur keimanan. Pakaian taqwa menjadi ciri khasnya. Senantiasa terjaga dalam kehidupannya. Tampil sesederhana namun berkelas. Anggun dan lembut dalam setiap penampilan dan berbahasa. Berpegang teguh pada Al Qur'an dan As-Sunnah menjadi pedoman hidupnya. Mencintai dan dicintai Allah Swt dan Rasul Muhammad Saw menjadi tujuan akhirnya. Hingga keridhaan dan kecintaan Allah berbuah keberkahan di Jannah-Nya. Aamiin. -I'm very happy coz I'm Muslimah