Pages

Senin, 28 Oktober 2013

Hakikat Pernikahan dalam Islam

Pernikahan bukan sekedar menyatukan dua insan dalam sebuah pelaminan. Allah menetapkan suatu ikatan suci, yaitu akad nikah. Dengan dua kalimat yang sederhana “Ijab dan Qabul”, terjadilah perubahan besar, yang haram menjadi halal, yang maksiat menjadi ibadah, kekejian menjadi kesucian, dan kebebasan menjadi tanggung jawab. Maka nafsu pun berubah menjadi cinta dan kasih sayang.

Begitu besarnya perubahan ini sehingga Al Qur’an menyebut Akad Nikah sebagai Mitsaqan Ghalidzha (perjanjian yang berat). Hanya tiga kali kata ini disebut dalam Al Qur’an. Pertama, ketika Allah membuat perjanjian dengan Nabi dan Rasul ‘Ulul Azmi’ (QS. Al Ahzab : 7). Kedua, ketika Allah mengangkat bukit Tsur diatas kepala Bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia di hadapan Allah (QS. An Nisaa : 154). Dan ketiga, ketika Allah menyatakan hubungan pernikahan (QS. An Nisaa’ : 21).
Akad nikah bukanlah sekedar kata-kata yang terucap dari mulut laki-laki, atau sekedar formalitas untuk mensahkan hubungan suami istri, atau bahkan adat yang menjadi kebiasaan dalam pernikahan. Akad nikah adalah sebuah perjanjian sakral yang ikatannya amat kokoh dan kuat. Akad nikah telah mengikatkan suami dan istri dalam sebuah perjanjian syar’i, dimana perjanjian itu wajib dipenuhi hak-haknya. Perjanjian agung menyebabkan halalnya kehormatan diri untuk dinikmati pihak lainnya. Perjanjian kokoh yang tidak boleh diciderai dengan ucapan dan perbuatan yang menyimpang dari hakikat perjanjian itu sendiri.
Allah swt berfirman, “Dan jika kamu ingin mengganti istrimu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali dari padanya barang sedikit pun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menaggung) dosa yang nyata? Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. “ (QS. An Nisaa’ : 20-21)
Thabrani dalam kitab tafsirnya menukilkan penjelasan Qatadah mengenai ayat di atas. “Perjanjian kuat yang diambilkan Allah untuk para wanita, rujuk kembali dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang bijak, dan perjanjian yang kuat itu terdapat dalam akad kaum Muslimin tatkala melaksanakan akad nikah : Demi Allah kamu harus menjaganya dengan cara yang makruf atau menceraikan (jika menceraikan) dengan cara yang bijak. Rasulullah bersabda, “Takutlah kamu dengan amanah Allah.” (HR. Muslim)
Abu Bakar Jabir Al Jazairy dalam kitab Minhajul Muslim menyebutkan bahwa pernikahan adalah akad yang menghalalkan kedua belah pihak, laki-laki dan perempuan untuk bersenang-senang satu dengan yang lainnya. Sehingga pernikahan bisa dipahami sebagai : akad untuk beribadah kepada Allah, akad untuk menegakkan syariat Allah, akad untuk membangun rumah tangga sakinah mawaddah wa rahmah. Pernikahan juga akad untuk meninggalkan kemaksiatan, akad untuk saling mencintai karena Allah, akad untuk saling menghormati dan menghargai, akad untuk saling menerima apa adanya, akad untuk saling menguatkan keimanan, akad untuk saling membantu dan meringankan beban, akad untuk saling menasehati, akad untuk setia kepada pasangannya dalam suka dan duka, dalam kefakiran dan kekayaan, dalam sakit dan sehat.
Pernikahan berarti akad untuk meniti hari-hari dalam kebersamaan, akad untuk saling melindungi, akad untuk saling memberikan rasa aman, akad untuk saling mempercayai, akad untuk saling menutupi aib, akad untuk saling mencurahkan perasaan, akad untuk berlomba menunaikan kewajiban, akad untuk saling memaafkan kesalahan, akad untuk tidak menyimpan dendam dan kemarahan, akad untuk tidak mengungkit –ungkit kelemahan, kekurangan, dan kesalahan.
Pernikahan adalah akad untuk tidak melakukan pelanggaran, akad untuk tidak saling menyakiti hati dan perasaan, akad untuk tidak saling menyakiti badan, akad untuk lembut dalam perkataan, santun dalam pergaulan, akad untuk indah dalam penampilan, akad untuk mesra dalam mengungkapkan keinginan, akad untuk saling mengembangkan potensi diri, akad untuk adanya keterbukaan yang melegakan, akad untuk saling menumpahkan kasih sayang, akad untuk saling merindukan, akad untuk tidak adanya pemaksaan kehendak, akad untuk tidak saling membiarkan, akad untuk tidak saling meninggalkan,.
Pernikahan juga bermakna akad untuk menebarkan kebajikan, akad untuk mencetak generasi berkualitas, akad untuk siap menjadi bapak dan ibu bagi anak-anaknya, akad untuk membangun beradaban, akad untuk segala yang bernama kebaikan.
Wasiat umum bagi suami dan istri untuk mewujudkan keharmonisan hubungan di antara mereka. Saling menghormati, ciptakanlah kata-kata indah untuk mengungkapkan cinta, berterimaksih dan pujilah ia, tanyakan kepadanya apa yang ia sukai, kapan harus berlomba dengannya, senyumlah selalu kepadanya, maksimalkan perhatian dan perawatan ketika ia sakit, siapkan untuknya kejutan cinta, engkau adalah pakaian untuknya. Dengan memperhatikan kesimbangan hak dan kewajiban antara suami dan istri, insyaAllah bahtera rumah tangga akan dipenuhi cinta, kasih sayang, berkah dan ridha Allah swt. Aamiin.
(Nasehat seorang sahabat)

Bismillah..
Ya Allah..limpahkanlah kami cinta yang Engkau jadikan pengikat rindu Rasulullah dan Khadijah Al Qubro, yang Engkau jadikan mata air kasih sayang Imam Ali dan Fatimah Az-Zahra, yang Engkau jadikan penghias keluarga Nabi Mu yang suci.
Ya Allah..jadikanlah kami sebagai suami istri yang saling mencintai dikala dekat, saling menjaga kehormatan dikala jauh, saling menghibur dikala duka, saling mengingatkan dikala bahagia, saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan, saling menyempurnakan dalam peribadatan.
Ya Allah..sempurnakanlah kebahagiaan kami dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepada-Mu dan bakti kepada kepengikutan dan cinta kami kepada sunnah keluarga Rasul-Mu. Aamiin.

(Jalaludin Rumi)     

Cinta yang Agung


Cinta yang agung...
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu’.
  Apabila cinta tidak berhasil..bebaskan dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi..
Ingatlah..bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati bersamanya...
Orang terkuat bukan mereka yang selalu menang..
Melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh MENCINTAI
Bukanlah bagaimana kamu melupakan..
Melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN..
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan..
Melainkan bagaimana kamu MENGERTI..
Bukanlah apa yang kamu lihat..
Melainkan apa yang kamu RASAKAN..
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan..
Melainkan bagaimana kamu BERTAHAN...
Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati..
Dibandingkan menangis tersedu-sedu..
Air mata yang keluar dapat dihapus..
Sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang..
Akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita, melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia, apabila kita melepaskannya.
Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia..jangan percaya bahwa melepaskan selalu berarti kamu benar-benar mencintai malainkan..berjuanglah demi cintamu.
Itulah CINTA SEJATI lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan, daripada berjalan bersama orang ‘yang tersedia’.
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai, daripada orang yang berada di sekelilingmu.
Lebih baik menunggu orang yang tepat, karena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang hanya dengan ‘seseorang’


(kiriman dari seorang sahabat)
 
Bismillah..
Ya Allah..kami memohon kepadamu seseorang yang beriman dan taat kepada-Mu, yang mencintai-Mu dan Rasul-Mu, yang istiqomah menegakkan syariat-Mu, yang amanah dan bertanggungjawab dalam memegang amanah-Mu serta tugas dan kewajibannya terhadap dirinya sendiri, terhadap pasangan dan juga keluarga, yang penuh cinta kasih dengan keimanan yang tiada dua, yang saling mengisi dan menyempurnakan dalam kebaikan dan ketaqwaan semata-mata hanya berharap pada keridhaan dan cinta-Mu.
Ya Allah..jika tiba saat indah itu, maka perkenankan kami untuk bertemu dengan seseorang yang tepat dan terbaik menurut pandangan dan penilaian-Mu, agar kami bisa bersama-sama meniti kehidupan ini dalam keridhaan-Mu hingga Engkau pertemukan kami dalam kebahagiaan di Jannah-Mu. Aamiin..

Kamis, 17 Oktober 2013

Jodoh 2013

 

 Tersibak tabir rahasia Illahi

Mengungkap misteri kehidupan sepasang insani
Yang merenda rindu dan asa diri

Dalam lantunan do’a indah
Dalam sujud panjang penghambaan diri
Terbesit kerinduan pada sang kekasih hati
Belahan jiwa yang dinanti



Ya Allah.. ya Rahman..
Dengan kasih sayang-MU, Engkau berikan cinta pada kami
Engkau satukan kami dengan keridhaan-MU

Dan ketika kami memutuskan untuk saling mengerti
Kami biarkan dua hati kami berbicara tentang impian-impian kami
Tentang hasrat dan kerinduan
Kemudian kami menjadi takjub
Karena ternyata kami begitu berbeda, sekaligus bagitu serasi

Maka kami pun berjanji untuk menyatukan kedua hati kami dalam satu bahtera
Agar yang berbeda, meski berbeda namun jadi serasi
Agar yang kosong dapat terisi dengan sempurna
Agar segala impian dapat kami wujudkan berdua
Karena perbedaan kami bukanlah kendala
Selagi kami masi mempunyai bahasa yang sama
Dan bahasa itu bernama “CINTA”

Setelah penantian panjang
Kini Engkau berikan seorang yang terindah untukku
Seorang yang ku rindu untuk bersama meniti hidup dalam naungan cinta-Mu

Jodoh 2013..

Dirimu hadir menyibak tabir misteri
Dirimu yang ku tunggu dengan iman ku
Dirimu yang ku rindu untuk menjadi imam ku
Dirimu yang ku pilih, karena ku
Aku mencintaimu karena Allah

-Do’a ku
Semoga Allah meridhai langkah kita, mempertemukan kita dalam ikatan suci yang abadi, dan menyatukan hati kita dalam naungan cinta-Nya hingga kita bersama meniti Jannah-Nya. Aamiin.


DOA AGAR DIBERI JODOH TERBAIK (kiriman dari sahabat)

Bismillahirrohmannirrohim.....

Ya Allah..Ya Tuhanku..
Jika pendampingku tlah Engkau lahirkan
Gerakan hatinya tuk menujuku , Pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan tuk menuju Ridha-Mu..
Kerana Engkaulah yang berhak atas hati hamba-hamba Mu..
Dan Engkau jua yang kuasa membolak balikannya..

Ya Rabb..
bila dia jauh, dekatkanlah..
Eratkan hati kami dalam ikatan karena-Mu , tautkan hatiku dengan hatinya yang sama-sama mengharap dan mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu..

Ya Allah...Yang Maha Pecinta
Pemilik cinta sejati , Jika cintaku kau ciptakan untuk dia
Tabahkan hatinya..
Teguhkan imannya..
Tegarkan penantiannya..

Ya Rabb...Sang Pemilik Hati
Jika hatiku KAU ciptakan untuk dia ,Penuhi hatinya dengan Kasih-Mu,
Terangi langkahnya dengan Cahaya-Mu , Limpahkan kelapangan dikalbunya dengan kesabaran, Temani dia dalam kesepian..

Ya Rabb..
Tiada tempat ku bersandar Selain pada-Mu,
Kutitipkan cintaku pada-Mu untuknya..
Kutitipkan sayangku pada-Mu untuknya..
Kutitipkan rinduku pada-Mu untuknya..
Mekarkan cintaku bersama cintanya..
Satukan hidupku dan hidupnya dalam Cinta-Mu..

Rabb....
Ku yakin bila saatnya sudah menghampiri,
Pasti kebahagiaan itu aku dapati..
Mohon beri aku kekuatan dan kesabaran dalam penantianku..

Ya ALLAH..
kirimkan dia yang dapat membawa kebaikan,
Baik bagi duniaku, akhiratku dan agamaku..
Agar kami sama-sama berjamaah tuk tetap Menuju-Mu..
bimbinglah hati kami ,Kuatkan hati kami..
Penuhilah dengan Rahmat dan kasih sayang-Mu..Aamiin ya Rabb...

( Untuk sahabat yang sedang menanti CINTA SEJATI karena ALLAH..Semoga ALLAH memberi yang TERBAIK dalam Pandangan dan Pilihan-Nya...mengabulkan doaku, doamu dan doa kita semua.....Aamiin )