Pages

Selasa, 16 Juli 2013

Lailatul Qadar


Lailatul Qadar termasuk malam-malam yang dipilihkan Allah Swt untuk umat Muhammad Saw, dimana Allah Swt memberikan anugerah yang amat agung pada malam tersebut. Pada malam Lailatul Qadar Allah Swt memberikan pahala yang berlipat ganda atas suatu amal dan ibadah yang dilakukan seorang hamba dengan ikhlas, sebanding dengan amal dan ibadah yang dilakukan selama seribu tahun.

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr : 3)

Karena pada malam tersebut Al Qur’an turun untuk pertama kalinya.

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,” (QS. Ad Dukhaan : 3-5)


Pada malam yang mana Lailatul Qadar akan muncul? Mengapa Allah merahasiakan kemunculannya?

Dalam kitab Ash-Shahihain disebutkan dari Ubadah bin Ash-Shamit, ia mengatakan, “Rasulullah Saw pernah keluar untuk memberitahukan tentang adanya Lailatul Qadar kepada kami, kemudian Beliau bertemu dengan dua orang muslim yang saling mencaci, lalu Rasulullah Saw mengatakan, “Aku keluar untuk memberitahukan kepada kalian tentang adanya Lailatul Qadar, lalu ada dua orang muslim yang saling bertengkar dan mencaci, sehingga Lailatul Qadar tersebut diangkat kembali (tidak jadi turun). Semoga malam tersebut menjadi malam yang terbaik buat kalian. Oleh karena itu, memohonlah kalian kepada Allah akan datangnya malam Lailatul Qadar pada tanggal kesembilan, ketujuh dan kelima.”

Maka dari itu, barangsiapa yang ingin menemukan Lailatul Qadar tersebut diwajibkan untuk mencari dan mengusahakannya sendiri pada semua malam agar ia dapat menemukannya. Inilah bagian dari hikmah dirahasiakannya Lailatul Qadar. Allah Swt menyebarnya pada semua masa secara keseluruhan agar manusia berusaha untuk menemukannya dengan taat dan beribadah kepada Nya pada setiap waktu dan dapat menemukan sebagiannya.

Para ulama berpendapat bahwa Allah Swt  sengaja merahasiakan beberapa perkara dibalik beberapa peristiwa karena ada beberapa hikmah yang terkandung di dalamnya, antara lain :

v  Allah  Swt merahasiakan turunnya Lailatul Qadar pada malam-malam di bulan Ramadhan agar manusia mengisi seluruh malam-malam tersebut dengan beribadah kepada Nya.

v  Allah Swt merahasiakan Ash-Shalat Al-Wustha  di antara waktu-waktu shalat agar manusia selalu menjaga untuk melaksanakan semua shalat.

v  Allah Swt merahasiakan waktu dikabulkannya doa pada hari Jum’at agar manusia selalu berdoa.

v  Allah Swt merahasiakan nama yang paling agung di antara nama-nama Nya yang tergabung dalam Al-Asma’Al-Husna agar manusia mempergunakan semua nama tersebut untuk berdoa kepada Nya.

v  Allah Swt merahasiakan kemurkaan Nya atas terjadinya suatu tindak kemaksiatan seorang hamba agar  manusia menjauhi semua kemaksiatan yang dilarang Nya.

v  Allah Swt merahasiakan keberadaan seorang wali di antara orang-orang yang beriman agar mereka berbaik sangka kepada semua orang.

v  Allah Swt merahasiakan umur manusia agar mereka semua selalu bersiap-siap menghadapi kematian dengan melakukan perbuatan-perbuatan baik.

v  Allah Swt merahasiakan terjadinya Hari Kiamat agar manusia berhati-hati dan merasa takut kepadanya.
Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Asy Syuura : 18)

v  Allah Swt merahasiakan pemberian anugerah kepada manusia pada waktu-waktu tertentu agar manusia menghadapinya dengan beribadah dan berdoa kepada Nya.

Sesungguhnya umat Islam yang dicintai Allah Swt dengan memberikan banyak kebaikan kepada mereka.

“Barangsiapa yang melakukan ibadah pada Lailatul Qadar karena dorongan keimanan dan ikhlas karena Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

(Referensi : “Wa Syauqah ya Ramadhan”, Syaikh Qasim Abdullah dan Syaikh Yasir Abdurahman)

Keep spirit.. mari Sahabat ku kita bangun kekuatan keimanan dan ketakwaan untuk menyambut malam Lailatul Qadar. Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan dalam ketaatan dan beribadah kepada Nya dan semoga kita semua dipertemukan dengan malam yang penuh dengan kemuliaan, malam Lailatul Qadar. Aamiin.