Sejarah
telah mengisyaratkan
Dengan
tinta emas tertuliskan
Pesona
mutiara yang didamba
Wanita
muslimah yang dirindukan surga
Beribu
zaman telah mengakuinya
Inspirasi
bagi generasi berikutnya
Siapakah pesona mutiara yang didamba?
Mari sahabatku, kenali lebih dekat, ambil manfaatnya dan tebarkan kebaikannya.
a.
Pesona Sayyidah Khadijah Ra
Dari Aisyah Ra berkata :
“Setiap kali Nabi Saw menyebut nama Khadijah
maka beliau memujinya dengan pujian yang sebaik-baiknya, sehingga karena itulah
suatu hari aku dibuat cemburu. Lalu aku mengatakan kepada Rasulullah, ‘Betapa
seringnya engkau menyebut-nyebut namanya (Khadijah), padahal ia adalah wanita
tua dan Allah telah memberikan ganti kepadamu dengan ganti yang lebih baik
(Aisyah).’ Rasulullah pun menjawab, ‘Tidak. Allah tidak memberi ganti kepadaku
yang lebih baik daripada Khadijah. Ia yang beriman kepadaku ketika semua orang
ingkar. Ia yang mempercayaiku tatkala semua orang mendustakanku. Ia yang
memberiku harta tatkala semua orang enggan member. Dan darinya aku memperoleh
keturunan, sesuatu yang tidak aku peroleh dari semua istriku yang lain.” (HR.
Ahmad)
Ibunda Khadijah Ra adalah seorang
wanita yang kaya raya, kaya hati dan kaya harta, namun beliau tetap tawadhu’
dan bersahaja. Kekayaaan hatinya
menjadikan seluruh tingkah lakunya bernilai kemuliaan dan menjadi teladan. Kekayaan
hartanya membuat seluruh perjuangan dan pengorbanannya berbuah kesuksesan. Ia
adalah wanita pertama yang lisannya langsung berikrar terhadap kebenaran wahyu
Tuhan dan kerasulan Muhammad.
Sayyidah Khadijah Ra memiliki
beberapa catatan besar yang akan selalu terukir di dalam lembaran sejarah
hingga hari kiamat, di antaranya :
·
Mencintai orang yang dicintai suaminya karena
Allah. Setelah Rasulullah Saw memerdekakan budak perempuan beliau yang pernah
merawat dan mengasuh beliau pada waktu kecil, yaitu Barakah –ia adalah budak
perempuan dari tanah Habasyah yang diwarisi oleh Rasulullah Saw dari ayahanda
beliau yang selanjutnya dikenal dengan nama Ummu Aiman. Sayyidah Khadijah Ra
adalah orang yang paling banyak memberikan bantuan dan pertolongan kepadanya
·
Mendukung dan mendoakan apa yang dilakukan
suaminya di jalan kebaikan. Sebelum diangkat menjadi seorang Nabi dan Rasul,
Rasulullah Saw memiliki sebuah kebiasaan, yaitu meninggalkan Makkah dan pergi
ke gua Hira untuk bermunajat, bertahannuts, memikirkan dan merenungkan
penciptaan langit dan bumi, menjauhkan diri dari ritual penyembahan berhala dan
arca-arca yang telah menenggelamkan kaum Quraisy dalam kesesatan. Dihadapkan
pada kebiasaan sang suami tercinta, Sayyidah Khadijah Ra sama sekali tidak
pernah menghalang-halanginya untuk melakukannya dan tidak pernah memintanya
untuk tidak pergi ke gua Hira. Bahkan Khadijah selalu menyediakan segala
kebutuhan Rasulullah saat itu dan mendoakannya.
·
Percaya kepada suami dan senantiasa bekerjasama
dengannya. Nabi Muhammad Saw adalah sosok yang rajin, giat dan tangkas di dalam
menjalankan perniagaannya. Beliau memberikan waktu dan perhatian yang besar
kepada aktivitas perniagaannya, sehingga perniagaannya mengalami kemajuan dan
keuntungan.
·
Dermawan dan suka menolong orang-orang lemah.
·
Sayyidah Khadijah Ra adalah sosok istri yang
selalu berusaha untuk membahagiakan hati sang suami tercinta.
·
Menjadi orang pertama yang menghibur, menemani
dan meyakinkan hati suami.
·
Selalu mampu memberikan inspirasi dan semangat.
Sepuluh pesona Sayyidah Kahdijah Ra, adalah sebagai
berikut :
1) Sayyidah
Khadijah merupakan salah satu wanita terbaik di dunia dan paling istimewa di
antara wanita-wanita penghuni surga.
Hal ini sesuai dengan
apa yang pernah didengar Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah Saw, dimana beliau
bersabda, “Sebaik-sebaik wanita dunia adalah Maryam binti Imran. Sebaik-sebaik
wanita dunia adalah Khadijah.”
Dalam hadits lain
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah juga berkata, “Pemuka
wanita dunia adalah Maryam, lalu Fatimah, lalu Khadijah, lalu Asiyah.”
Juga sesuai sabda
Rasulullah Saw yang lain yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa suatu ketika
Rasulullah pernah membuat garis-garis di tanah sebanyak empat garis, lalu
beliau berkata, “Siapakah di antara kalian yang tahu garis apakah ini?” Maka mereka
serentak mengatakan, “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah
bersabda, “Sebaik-baik wanita penghuni surga adalah Khadijah binti Khuwailid,
kemudian Fatimah binti Muhammad, kemudian Asiyah istri Fir’aun, dan kemudian
Maryam binti Imran.” (HR. Ahmad)
2) Sayyidah
Khadijah adalah istri Rasulullah yang menyisakan kenangan paling mendalam dan
paling sering disebut namanya oleh beliau. Hal ini karena totalitas pengorbanan
dan cinta yang telah diberikan Khadijah kepada Rasulullah di saat-saat paling
susah dan menderita. Khadijah mampu menjadikan dirinya sebagai tempat berlabuh
bagi suaminya di saat lelah, kawan berdiskusi di saat ada masalah, telaga cinta
ketika hati resah, tempat menguatkan diri dan menambatkan hati, serta penyokong
dana untuk kesuksesan dakwah.
3) Sayyidah
Khadijah Ra adalah istri pertama Rasulullah Saw, dan satu-satunya istri yang
tidak beliau madu dengan wanita lain sehingga ia meninggal dunia.
4) Sayyidah
Khadijah Ra adalah istri Rasulullah Saw yang darinya, untuk pertama kali beliau
dikaruniai anak.
5) Sayyidah
Khadijah Ra adalah istri Rasulullah Saw yang pertama kali dijanjikan rumah dari
permata di surga.
Rasulullah suatu
ketika pernah bersabda,
“Aku diperintahkan untuk
memberikan kabar gembira kepada Khadijah bahwa akan dibangunkan untuknya di
surga sebuah rumah dari permata; tak ada hiruk pikuk dan rasa lelah di
dalamnya.” (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad).
6) Sayyidah
Khadijah Ra adalah satu-satunya istri Rasulullah yang pernah mendapatkan usapan
salam dari Tuhannya.
Dari Abu Hurairah Ra
berkata, “Pada suatu ketika, datang malaikat Jibril kepada Rasulullah dan
mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, inilah Khadijah datang kepadamu dengan membawa
sebuah bejana di dalamnya ada lauk, atau makanan, atau minuman. Jika dia datang
kepadamu, maka kabarkanlah kepadanya adanya salam dari Tuhannya Azza wa Jalla
dan dari saya. Dan kabarkan kepadanya tentang rumah untuknya di surga yang
terbuat dari benang emas dan perak, tidak ada suara hiruk pikuk di dalamnya dan
tidak ada letih lesu.” (HR. Al-Bukhari)
7) Sayyidah
Khadijah Ra adalah wanita pertama yang mukminah dan shiddiqah. Khadijah adalah
perempuan pertama yang menyatakan keimanannya terhadap kenabian Muhammad dan
sekaligus sebagai perempuan pertama yang membenarkan ajaran Islam yang
didakwahkan beliau.
8) Sayyidah
Khadijah Ra adalah istri Rasulullah Saw yang paling pertama meninggal dunia.
9) Sayyidah
Khadijah Ra adalah istri Rasulullah yang dikemudian hari makamnya (tepatnya di
Hujun, sebuah dataran tinggi di Makkah) pernah dijadikan Rasulullah sebagai
start komando dan pengawasan pasukan Islam pada saat pembebasan Makkah (Fathu
Makkah) yang merupakan puncak kemenangan dakwah Islam saat itu.
10) Sayyidah
Khadijah Ra adalah wanita yang pertama kali Rasulullah turun langsung ke dalam
liang kuburannya di Makkah, sebagai bentuk penghormatan dan cinta yang mendalam
beliau kepadanya. Keterangan ini dinukil oleh Ibnu Katsir dalam kitab tarikhnya
Al-Bidayah wa An-Nihayah, Bab Kematian Khadijah: juz 3. Hlm. 156.
b. Pesona
Sayyidah Aisyah Ra
Diriwayatkan dari
Sayyidah Aisyah Ra bahwa Rasulullah Saw berkata kepadanya :
“Selama tiga malam, aku bermimpi
diperlihatkan gambarmu. Di dalam mimpi tersebut, ada seorang malaikat datang
kepadaku sambil membawa dirimu yang ditutup rapi dengan sehelai kain sutera,
lalu malaikat tersebut berkata kepadaku, ‘Ini adalah istrimu.’ Lalu aku membuka
kain yang menutupi wajahmu dan ternyata itu adalah kamu. Lalu aku berkata,
‘Jika memang ini adalah dari Allah Swt, maka Dia pasti akan mewujudkannya.”
(HR. Al-Bukhari Muslim)
Empatbelas pesona Sayyidah
Aisyah Ra, adalah sebagai berikut :
1) Gambar
Aisyah pernah diperlihatkan kepada Rasulullah sebelum Aisyah diciptakan di
dalam rahim ibunya.
2) Rasulullah
Saw menikahi Aisyah dalam keadaan ia masih gadis dan beliau tidak menikah
dengan seorang gadis kecuali hanya dirinya.
3) Wahyu
pernah turun kepada Rasulullah ketika beliau berada di rumah Aisyah.
4) Penegasan
terbebasnya diri Aisyah dari tuduhan perselingkuhan langsung turun melalui
wahyu dari langit
Dalam firman Allah
Swt,
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari
golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu
bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat
balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil
bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang
besar[1031].” (QS.
An-Nur : 11)
5) Aisyah
adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah Saw.
Hal ini sebagaimana
dinyatakan dalam hadits Nabi yang diriwayatkan dari Anas Ibnu Malik, “Seseorang
bertanya kepada Rasulullah, ‘Siapakah orang yang paling Anda cintai, wahai
Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Aisyah.’ Orang itu kembali bertanya, ‘Lantas
siapa dari kalangan lelaki?’ beliau menjawab, ‘Ayahnya.”
6) Rasulullah
Saw pernah menunaikan shalat dan Aisyah berbaring melintang di depan beliau,
dan hal itu tidak pernah beliau lakukan terhadap para istri beliau yang lain.
7) Rasulullah
Saw tidak menikahi seorang wanita yang kedua orangtuanya ikut hijrah ke Madinah
kecuali Aisyah.
8) Beliau
biasa mandi bersama Aisyah di dalam satu bak air, dan hal itu tidak biasa
beliau lakukan bersama para istri yang lain.
Dari Aisyah Ra, ia
berkata,
“Aku biasa mandi bersama dengan
Nabi Saw dengan satu bejana. Kami biasa bersama-sama memasukkan tangan kami (ke
dalam bejana).” (HR. Abdurrazaq dan Ibnu Syaibah)
9) Ketika
ruh Rasulullah Saw dicabut oleh Allah Swt, beliau sedang berada dalam dekapan
dan pelukan Aisyah.
10) Rasulullah
Saw meninggal dunia pada malam giliran Aisyah dan beliau dimakamkan di rumah
atau bilik Aisyah.
11) Aisyah
adalah istri Rasulullah yang pertama kali mendapat gelar “Ummul Mukminin”.
12) Aisyah
adalah satu-satunya istri Rasulullah yang mendapat julukan dari beliau
Al-Humaira’ (wanita cantik, kemerah-merahan pipinya).
13) Aisyah adalah satu-satunya istri Rasulullah
yang paling banyak meriwayatkan hadits dari beliau.
14) Aisyah
adalah istri Rasulullah yang paling banyak karyanya dan tidak pernah putus asa
meskipun dimadu suaminya.
c. Pesona
Aminah Ibunda Rasulullah
Aminah merupakan
keturunan dari Bani Zuhrah, putrid Wahab seorang bangsawan Quraisy yang
berkedudukan tinggi. Nenek moyang Aminah adalah orang-orang yang memiliki
kemuliaan yang belum pernah dimiliki oleh qabilah lain. Mereka orang-orang suci
yang bersih dari perbuatan tercela dan tidak pernah tergoda kehormatannya.
Karenanya, Rasulullah dengan bangga pernah menyatakan dalam sabdanya, “…
dan selanjutnya Allah memindahkan aku dari tulang sulbi yang baik kedalam rahim
yang suci, jernih dan terpelihara. Tiap tulang sulbi itu bercabang menjadi dua,
aku berada di dalam yang terbaik di antara keduanya.” (Hadits Syarif)
Ayahnya Abdullah
adalah seorang pemuda gagah, baik hati, cerdas dan berpribadian kuat. Sedangkan
Aminah dikenal sebagai gadis menawan yang berhati lembut dan peka.
Aminah bukan hanya
ibu seorang Rasul atau Nabi, tetapi juga wanita pengukir sejarah. Karena
risalah yang dibawa putera tunggalnya sempurna, benar dan kekal sepanjang zaman.
Dan dari rahim yang mulia inilah yang telah melahirkan seorang Rasul, kekasih
Allah.
d. Pesona
Siti Hajar
Siapa yang tidak
mengenal dengan sosok ibunda Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim As, bapak dari para
nabi. Wanita yang lulus dari ujian berat Allah Swt. Ketika harus dihadapkan
pada kenyataan bahwa Nabi Ibrahim As, sang suami harus menyatakan bahwa ia akan
meninggalkan dirinya dan anak yang baru ia lahirkan, untuk menuju sebuah tempat
yang sangat jauh dalam waktu yang tidak tentu. Namun, hal itu tidak menjadikan
Siti Hajar berputus asa, ia tetap tegar dan ridha menghadapi ujian itu. Di
tengah padang pasir yang tandus dan panas, ia seorang diri bersama anaknya,
Nabi Ismail As. Di saat kondisi yang tidak menentu, di saat persediaan
perbekalan telah menipis, di saat nabi Ismail As menangis karena kehausan,
langkah kakinya yang lembut mampu berlari-lari beberapa kali balikan Shoffa dan
Marwa. Hingga saat ini beribu-ribu manusia melaksanakan sa’i, hal ini menjadi
bukti sejarah keoptimisan Siti Hajar untuk mendapatkan setetes air guna
menghilangkan dahaga sang anak tercinta. Hingga Allah pun mengizinkan air
zam-zam mengalir di atas hentakan kaki mungil Ismail. Siti Hajar adalah sosok
inspirasi bagi para wanita muslimah, dia tidak hanya taat dan tunduk pada
Tuhannya dan suaminya, tapi dia juga seorang wanita yang tangguh dan sabar.
e. Pesona
cinta Zulaikha
Mungkin kita pernah
mendengar kisah cinta Zulaikha dan Nabi Yusuf As. Begitu fantastiknya ketampanan
Yusuf yang mampu menbuat jari-jari para wanita tersayat-sayat pisau mereka
sendiri saat melihat Nabi Yusuf As, hingga membuat Zulaikha tertarik padanya. Namun,
Zulaikha harus menerima kenyataan behwa Nabi Yusuf As lebih memilih di penjara
daripada menerima ajakannya. Peristiwa itu membuatnya mencari “Tuhan” Yusuf As
yang lebih dicintai dan ditakuti Yusuf daripada menerima ajakan seorang wanita
yang tak kan seorang laki pun yang mampu menolaknya. Hingga Zulaikha pun
tersadar dari kesalahannya, keinginannya dari Yusuf As tidak ada apa-apanya,
kini Zulaikha mengejar sesuatu yang lebih agung dari cinta seorang Yusuf.
Perjuangannya untuk menyadari dan mengakui kesalahan dirinya serta keberanian
dirinya untuk bermetamorfosis menjadi seorang wanita yang shalihah bebuah
berkah. Zulaikha mendapatkan lebih dari yang diperkitakan seiring dengan
tekadnya mengejar cinta Allah, Allah pun menghadiahkan cinta lamanya Yusuf As.
f.
Pesona Asiyah
Asiyah binti Muzahim
merupakan istri Fir’aun, seorang raja Mesir di zaman Nabi Musa As. Sebagai
seorang istri wajib baginya untuk mentaati suami, namun ketaatan terhadap Tuhan
adalah yang paling tinggi, hal inilah yang membuat hatinya gamang. Ujian
semakin bertambah, tatkala Fir’aun mengetahui bahwa Asiyah telah beriman kepada
Allah. Fir’aun menjadi murka dan menjatuhkan hukuman kepadanya. Tubuh Asiyah
ditelantangkan di atas tanah di bawah terik sinar matahari, kedua tangannya
diikat kuat ke tiang-tiang yang dipatok ke tanah agar ia tak dapat bergerak.
Wajahnya dihadapkan langsung kearah datangnya sinar matahari. Namun hal itu
tidak membuat Asiyah mengubah keimanannya. Hingga akhirnya Fir’aun menambahkan
hukuman yang berat baginya, yaitu menjatuhkan batu besar ke tubuhnya hingga
remuk. Ketika Asiyah melihat bahwa ada batu besar yang akan dijatuhkan ke
tubuhnya, berdoalah dia kepada Allah, "Ya
Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu[1488] dalam firdaus, dan
selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari
kaum yang zhalim.” (Q.S At Tahrim : 11)
Kemudian Allah pun
memperlihatkan sebuah istana di surga yang terbuat dari marmer berkilau, Asiyah
gembira dan rohnya pun keluar meninggalkan tubuhnya, hingga Asiyah pun tidak
merasakan kesakitan apapun ketika batu besar itu menimpa tubuhnya.
g. Pesona
Fatimah Az-Zahra
Fatimah adalah puteri
tercinta Rasulullah dan ibunda Khadijah.
Fatimah dilahirkan di Makkah pada 20 Jumadil Akhir. Dia adalah puteri bungsu
Nabi Muhammad Saw. Setahun setelah hijrah, Fatimah dinikahkan dengan Ali bin
Abi Thalib.
Kesederhanan Fatimah
sebagai anak seorang Nabi tidak membuatnya sombong. Justru dia hidup dalam
kesulitan, tetapi mulia dan terhormat.
Fatimah melaksanakan
pekerjaan rumahnya seorang diri tanpa ada yang membantu, hingga saat menggiling
gandum dengan alat penggiling berbekas pada tangannya, saat mengangkut air
dengan qirbah berbekas pada dadanya, dan saat menyapu rumahnya berdebulah
bajunya.
Tatkala suaminya, Ali
mengetahui banyak hamba sahaya datang kepada Nabi Saw berkatalah ia kepada
Fatimah, “Alangkah baiknya bila engkau pergi kepada ayahmu dan meminta pelayan
darinya.” Kemudian Fatimah datang kepada Nabi Saw. Maka beliau bertanya kepadanya: “Apa sebabnya
engkau datang, wahai anakku?” Fatimah menjawab: “Aku datang untuk memberi salam
kepadamu.” Fatimah merasa malu untuk meminta kepadanya. Keesokan harinya, Nabi
datang kepadanya, lalu bertanya: “Apakah keperluanmu?” Fatimah diam. Ali lalu
berkata: “Aku akan menceritakannya kepadamu, wahai Rasulullah. Fatimah
menggiling gandum dengan alat penggiling hingga berbekas pada tangannya dan
mengakut qirbah berisi air hingga berbekas di dadanya. Ketika hamba sahaya
datang kepadamu, aku menyuruhnya agar menemui dan meminta pelayan dari mu ya
Rasulullah, yang bisa membantu meringankan bebannya. “Kemudian Nabi Saw
bersabda: “Demi Allah, aku tidak akan memberikan pelayan kepada kamu berdua,
smentara aku biarkan perut penghuni Shuffah merasakan kalaparan. Aku tidak
punya uang untuk nafkah mereka, tetapi aku jual hamba sahaya itu dan uangnya
aku gunakan untuk nafkah mereka.”
Maka Ali dan Fatimah
kemudian pulang. Kemudian Nabi datang kepada mereka ketika keduanya telah
memasuki selimutnya. Ketika mereka berdiri. Nabi Saw bersabda: “Tetaplah di
tempat tidur kalian. Maukah kuberitahukan kepada kalian yang lebih baik
daripada apa yang kalian minta dariku?” Keduanya menjawab: “Iya”. Nabi
Sawbersabda: “Kata-kata yang diajarkan Jibril kepadaku, yaitu hendaklah kalian
mengucapkan: Subhanallah setiap selesai shalat 10 kali, Alhamdulillah 10 kali
dan Allahu Akbar 10 kali. Apabila kalian hendak tidur, ucapkan Subhanallah 33
kali, Alhamdulillah 33 kali dan takbir (Allahu Akbar) 33 kali.”
Begitulah kehidupan
Fatimah yang melayani diri sendiri dan menanggung berbagai beban rumahnya.
Wahai wanita
muslimah, mampukah kita mengambil manfaat dari pesona-pesona wanita muslimah
dan shalihah di atas? Adakah wanita saat ini yang mampu mencontoh mereka dalam
setiap sikap dan prilaku? Jadikanlah pesona-pesona itu tak hanya sekedar
cerita, namun mampu menciptakan generasi yang memiliki sifat dan sikap seperti
mereka.
Ukhti..
Cantikmu tak hanya sebatas fisikmu
Melainkan kecantikan keimanan dan
ketaqwaanmu
Ukhti..
Pesonamu tak hanya sebatas jasmanimu
Melainkan pesona kemuliaan dan kehormatanmu
Ukhti..
Lihatlah dirimu!
Lembutkan hatimu!
Biarkan pesona itu tetap mempesona
Seperti Ibunda Khadijah yang setia kepada
Rabb dan taat pada suami tercinta
Seperti Ibunda Aisyah yang cerdas dengan
karya-karyanya
Seperti Ibunda Aminah yang hebat luar biasa
Seperti Ibunda Siti Hajar yang tak berputus
asa
Seperti Ibunda Zulaikha yang berani bermetamorfosa
pada kebenaran
Seperti Ibunda Asiyah yang berpegang teguh
pada keyakinan
Seperti Ibunda Fatimah yang sederhana dalam
kemuliaan
Mereka telah mencontohkan
Sikap muslimah sejati yang didambakan


0 komentar:
Posting Komentar