Memasuki
telaga inspirasi
Menggoyahkan
imajinasiku
Untuk
memasuki duniamu
Dunia
yang tercipta dari keindahan Illahi
Keindahan
yang memancarkan pesona kemuliaan abadi
Engkau
tercipta
Dari
tulang rusuk yang bengkok
Karenanya
kuranglah akal dan rapuh jiwanya
Namun..di
balik itu
Allah
berikan kekuatan pada pundakmu
Agar
engkau mampu membawa beban dengan kesabaranmu
Engkau
tercipta
Dari
keindahan nama-Nya
Yang
berhembus di langit Arsy-Nya
Karenanya
engkau makhluk teristimewa
Kecantikanmu
terpancar
Dari
sucinya keimanan
Bertabur
keikhlasan dan kesabaran
Mengarungi
samudera cinta-Nya penuh ketulusan
Duhai
Wanita Muslimah..
Dunia wanita muslimah tak akan habis untuk dibahas dan membahasnya adalah
topik yang sangat menarik di sepanjang zaman, karenanya membahas masalah wanita
muslimah diperlukan pengetahuan yang tidak sedikit dan memerlukan refrensi yang
cukup banyak. Allah menciptakan wanita muslimah dengan pesonanya yang semakin
kita gali, maka akan semakin banyak pembahasan yang cukup menarik. Lalu, apa
saja dunia wanita muslimah? Asal mula Allah menciptakan seorang wanita? Mengapa
wanita muslimah adalah perhiasan terindah? Seperti apa kekuatan seorang wanita?
Dan bagaimana kisah inspirasi wanita muslimah di zaman Rasulullah Saw? Untuk
lebih jelasnya, akan kita bahas satu persatu di “The World of Muslimah” (Dunia
Muslimah), mengupas sedikit demi sedikit menjadi pribadi seorang wanita
muslimah sejati.
1.
Di
Balik Pesona Penciptaan-Nya
Allah Swt menciptakan manusia dari
benda yang mulia, kemudian memuliakannya dengan mengajar, membaca, menulis dan
memberinya pengetahuan.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (Q.S Al’Alaq : 1-5)
Begitu halnya dengan wanita yang Allah ciptakan
dengan kemuliaan-Nya.
“Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang
diri[493], maka
(bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan[493]. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda
kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.” (Q.S Al An'aam : 98)
Wanita adalah makhluk Allah yang
ajaib, yang menajubkan, yang menarik, penuh pesona keindahan sehingga memiliki
daya magnet tersendiri pada setiap bagian dan sisi kehidupannya. Saat Allah
menciptakan ibunda Siti Hawa kala itu, bukan hanya sebagai pengusir rasa sepi
Nabi Adam As dan juga bukan sebagai pelampiasan nafsunya semata, namun juga
memiliki tugas dan tanggung jawab mulia di muka bumi ini. Sampai-sampai
Rasulullah Saw pernah menyatakan bahwa “Surga itu di bawah telapak kaki kaum ibu”.
Dan beliau juga pernah bersabda, “Seseorang
datang kepada Rasululllah Saw dan bertanya : “Ya Rasulullah siapakah orang yang
paling berhak aku layani (patuhi)? Jawab Nabi : “Ibumu.” Ia bertanya lagi :
“Kemudian siapa lagi?” Jawab Nabi : “Ibumu.” Ia bertanya lagi : “Kemudian siapa
lagi?” Jawab Nabi : “Ibumu.” Ia bertanya lagi : “Kemudian siapa lagi?” Jawab
Nabi : “Ayahmu.” (HR. Bukhari Muslim)
Begitulah kehadiran kaum hawa sangat
dimuliakan oleh Allah Swt. Bahkan Rasulullah Saw dan Islam pun memuliakannya
pada derajat dan peran yang istimewa.
2.
Keindahan
Perhiasan yang Terjaga
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya
perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)
Wanita muslimah adalah perhiasan
dunia, yang Allah berikan keutamaan dan kemuliaan derajat serta perannya di
bumi ini. Selain itu, wanita muslimah juga memiliki kewajban dan tanggung jawab
terhadap Tuhan-nya, terhadap dirinya, terhadap keluarga dan masyarakat. Lalu,
apa sajakah kewajiban dan tanggung jawab wanita muslimah?
a.
Wanita muslimah dan kewajiban terhadap Rabb-nya
"Dan tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." (Q.S Adz Dzariyat :
56)
Dari firman Allah Swt di atas telah
menegaskan bahwa Allah menciptakan semua makhluk-Nya hanya untuk menyembah-Nya,
demikian juga dengan wanita muslimah. Wanita dikatakan muslimah dan shalihah
jika ia ikhlas dan tulus melaksanakan semua perintah Allah Swt dan meninggalkan
semua larangan-Nya.
Dalam firman-Nya
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S An
Nahl : 97)
Kehidupan adalah proses dan setiap
proses diperlukan kesabaran dan keikhlasan. Menjadi wanita muslimah yang shalihah
sangat diperlukan keikhlasan dan ketulusan. Adapun amalan-amalan yang wajib
dikerjakan antara lain :
Ø
Shalat tepat pada waktunya
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu[99],
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S Al Baqarah : 153)
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang
mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang
demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S Luqman : 17)
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada
Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku.” (Q.S Thaahaa
: 14)
Ø
Berpuasa
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,” (Q.S Al
Baqarah : 183)
Ø
Menutup aurat/ berhijab
“Katakanlah kepada wanita yang beriman:
"Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami
mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka,
atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.S An-Nuur : 31)
Ø
Dan masih banyak lagi amalan-amalan yang wajib
dikerjakan.
b.
Wanita muslimah dan kewajiban terhadap dirinya
Selain hak yang harus ditunaikan
kepada Allah Swt, diri kita juga memiliki hak yang harus ditunaikan. Sebagai
seorang wanita muslimah yang identik dengan keindahan, maka kita dituntut untuk
selalu memperhatikan tubuh kita setiap saat. Salah satu pepatah Jawa, “Sana in corpore sano yang artinya
didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”.
Saya pernah membaca sebuah buku yang
menjelaskan bahwa wanita muslimah yang cerdas akan senantiasa menyelaraskan
diri antara penampilan lahir dan penampilan batin, dan juga memahami bahwa
dirinya terdiri dari tubuh, akal dan jiwa, sehingga mampu memberikan haknya
masing-masing secara tepat dan proporsional. Islam pun mengajarkan bahwa “Kebersihan
adalah sebagian dari iman”. Sehingga seorang yang memiliki keimanan,
maka ia akan senantiasa menjaga kebersihan dirinya dan lingkungannya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
Ibnu Al-Handzhaliyah disebutkan bahwa Nabi pernah bersabda kepada para
sahabatnya ketika mereka hendak mendatangi saudara-saudara mereka, “Kalian
akan mendatangi saudara-saudara kalian. Karenanya, perbaikilah
kendaraan-kendaraan kalian, dan pakailah pakaian yang bagus, sehingga kelian
seperti tahi lalat (tanda baik) di tengah-tengah umat manusia. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai sesuatu yang buruk.” (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim)
Demikianlah Allah Swt dan Rasulullah
Saw sangat menekankan arti kebersihan dan keindahan. Maka, sebagai seorang
wanita muslimah, kita harus senantiasa menjaga tubuh, akal dan jiwa kita dengan
sebaik-baiknya.
c.
Wanita muslimah dan kewajiban terhadap keluarga
dan masyarakat
Wanita muslimah mempunyai kewajiban
terhadap keluarganya, bahkan terhadap kedua orang tuanya dan juga suami dan
anaknya (bagi yang telah menikah).
Sebagaimana Allah Swt telah
berfirman,
“Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia[850].
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil." Tuhanmu lebih mengetahui apa yang
ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha
Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” (Q.S Al Israa' : 23-25)
Allah Swt juga berfirman,
“Dan
Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya
kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (Q.S Al 'Ankabuut : 8)
Wanita muslimah juga memiliki
kewajiban terhadap suami dan anak-anaknya (bagi yang telah menikah)
Rasulullah Saw bersabda kepada Umar
Ibnu Khaththab Ra :
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang
sebaik-baiknya perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila
dipandang akan menyenangkan, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia
pergi si istri akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud)
Berkata Al-Qadhi’Iygadh rahimatullah
:
“Tatkala Nabi Saw menerangkan kepada para
sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka
menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada
mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal
yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu
bersamamu menemanimu. Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan
kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya
dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat
meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila
engkau meninggalkannya, ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh
anak-anakmu.” (‘Aunul Ma’bud, 5150)
Rasulullah Saw bersabda, “Empat
perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal
yang luas/lapang, tetangga yang shalih dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman.
Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri
yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal
yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban)
Ketika Umar Ibnu Khaththab Ra
bertanya kepada Rasulullah Saw,
“Wahai Rasulullah, harta apakah yang
sebaiknya kita miliki?”
Rasulullah Saw menjawab :
“Hendaklah salah seorang dari kalian
memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri
mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah)
Begitu mulia dan utama wanita
muslimah yang shalihah, bahkan Rasulullah Saw menganjurkan bagi lelaki yang ingin
menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya.
Rasulullah Saw bersabda, “Wanita
itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya,
karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang
punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari Muslim)
Dalam firman Allah Swt,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” (Q.S At Tahrim : 6)
Wanita muslimah juga memiliki
kewajiban terhadap masyarakat/tetangganya. Diantara hak bertetangga, antara
lain :
-
Jika tetanggamu sakit, maka jenguklah
-
Jika tetanggamu telah dipanggil oleh Allah, maka
ikutlah berjalan mengiringi jenazahnya
-
Senantiasa bersilaturrahim dengannya dan
menanyakan keadaannya
-
Tidak boleh menyakitinya (menganiayanya) dari
sesuatu apapun, dan sebagainya.
Bahkan Rasulullah Saw pernah bersabda :
“Saudaraku Jibril senantiasa berpesan kepadaku agar aku berbuat baik
kepada tetangga, sampai-sampai aku pun menduga bahwa tetangga itu bisa
mewarisi.” (HR. Muslim)
Begitu mulianya wanita muslimah yang mampu menjaga dan melaksanakan
kewajiban-kewajibannya sesuai dengan hak masing-masing, sehingga surga pun
merindukannya dan bidadari cemburu padanya.
Engkau adalah
perhiasan yang teristimewa
Berbalut keimanan
suci pada Sang Pencipta
Halus lembut tutus
bahasa
Baik bertabiat dan
santun perangaian
Berbalut pakaian
taqwa
Membuatmu makin
mempesona
Hingga takbir, tahmid
dan tasbih ku lantunkan pada Sang Esa
Bersujudku atas
penciptaan-Nya yang sempurna
Duhai wanita shalihah
Engkaulah bidadari surga
Permata yang tak
ternilai harganya
Karena engkaulah
perhiasan yang senantiasa terjaga


0 komentar:
Posting Komentar