Pages

Sabtu, 25 Mei 2013

The World of Muslimah


Memasuki telaga inspirasi
Menggoyahkan imajinasiku
Untuk memasuki duniamu
Dunia yang tercipta dari keindahan Illahi
Keindahan yang memancarkan pesona kemuliaan abadi

Engkau tercipta
Dari tulang rusuk yang bengkok
Karenanya kuranglah akal dan rapuh jiwanya

Namun..di balik itu
Allah berikan kekuatan pada pundakmu
Agar engkau mampu membawa beban dengan kesabaranmu

Engkau tercipta
Dari keindahan nama-Nya
Yang berhembus di langit Arsy-Nya
Karenanya engkau makhluk teristimewa

Kecantikanmu terpancar
Dari sucinya keimanan
Bertabur keikhlasan dan kesabaran
Mengarungi samudera cinta-Nya penuh ketulusan
Duhai Wanita Muslimah..



Dunia wanita muslimah tak akan habis untuk dibahas dan membahasnya adalah topik yang sangat menarik di sepanjang zaman, karenanya membahas masalah wanita muslimah diperlukan pengetahuan yang tidak sedikit dan memerlukan refrensi yang cukup banyak. Allah menciptakan wanita muslimah dengan pesonanya yang semakin kita gali, maka akan semakin banyak pembahasan yang cukup menarik. Lalu, apa saja dunia wanita muslimah? Asal mula Allah menciptakan seorang wanita? Mengapa wanita muslimah adalah perhiasan terindah? Seperti apa kekuatan seorang wanita? Dan bagaimana kisah inspirasi wanita muslimah di zaman Rasulullah Saw? Untuk lebih jelasnya, akan kita bahas satu persatu di “The World of Muslimah” (Dunia Muslimah), mengupas sedikit demi sedikit menjadi pribadi seorang wanita muslimah sejati.


1.                   Di Balik Pesona Penciptaan-Nya

Allah Swt menciptakan manusia dari benda yang mulia, kemudian memuliakannya dengan mengajar, membaca, menulis dan memberinya pengetahuan.

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589], Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S Al’Alaq : 1-5)

Begitu halnya dengan wanita yang Allah ciptakan dengan kemuliaan-Nya.

“Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri[493], maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan[493]. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.” (Q.S Al An'aam : 98)

Wanita adalah makhluk Allah yang ajaib, yang menajubkan, yang menarik, penuh pesona keindahan sehingga memiliki daya magnet tersendiri pada setiap bagian dan sisi kehidupannya. Saat Allah menciptakan ibunda Siti Hawa kala itu, bukan hanya sebagai pengusir rasa sepi Nabi Adam As dan juga bukan sebagai pelampiasan nafsunya semata, namun juga memiliki tugas dan tanggung jawab mulia di muka bumi ini. Sampai-sampai Rasulullah Saw pernah menyatakan bahwa “Surga itu di bawah telapak kaki kaum ibu”. Dan beliau juga pernah bersabda, Seseorang datang kepada Rasululllah Saw dan bertanya : “Ya Rasulullah siapakah orang yang paling berhak aku layani (patuhi)? Jawab Nabi : “Ibumu.” Ia bertanya lagi : “Kemudian siapa lagi?” Jawab Nabi : “Ibumu.” Ia bertanya lagi : “Kemudian siapa lagi?” Jawab Nabi : “Ibumu.” Ia bertanya lagi : “Kemudian siapa lagi?” Jawab Nabi : “Ayahmu.” (HR. Bukhari Muslim)

Begitulah kehadiran kaum hawa sangat dimuliakan oleh Allah Swt. Bahkan Rasulullah Saw dan Islam pun memuliakannya pada derajat dan peran yang istimewa.




2.                   Keindahan Perhiasan yang Terjaga

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

Wanita muslimah adalah perhiasan dunia, yang Allah berikan keutamaan dan kemuliaan derajat serta perannya di bumi ini. Selain itu, wanita muslimah juga memiliki kewajban dan tanggung jawab terhadap Tuhan-nya, terhadap dirinya, terhadap keluarga dan masyarakat. Lalu, apa sajakah kewajiban dan tanggung jawab wanita muslimah?

a.       Wanita muslimah dan kewajiban terhadap Rabb-nya
"Dan tidaklah Ku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." (Q.S Adz Dzariyat : 56)

Dari firman Allah Swt di atas telah menegaskan bahwa Allah menciptakan semua makhluk-Nya hanya untuk menyembah-Nya, demikian juga dengan wanita muslimah. Wanita dikatakan muslimah dan shalihah jika ia ikhlas dan tulus melaksanakan semua perintah Allah Swt dan meninggalkan semua larangan-Nya.

Dalam firman-Nya
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S An Nahl : 97)

Kehidupan adalah proses dan setiap proses diperlukan kesabaran dan keikhlasan. Menjadi wanita muslimah yang shalihah sangat diperlukan keikhlasan dan ketulusan. Adapun amalan-amalan yang wajib dikerjakan antara lain :
Ø  Shalat tepat pada waktunya
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu[99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Q.S Al Baqarah : 153)

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (Q.S Luqman : 17)

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Q.S Thaahaa : 14)

Ø  Berpuasa
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (Q.S Al Baqarah : 183)
Ø  Menutup aurat/ berhijab
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Q.S An-Nuur : 31)

Ø  Dan masih banyak lagi amalan-amalan yang wajib dikerjakan.


b.      Wanita muslimah dan kewajiban terhadap dirinya
Selain hak yang harus ditunaikan kepada Allah Swt, diri kita juga memiliki hak yang harus ditunaikan. Sebagai seorang wanita muslimah yang identik dengan keindahan, maka kita dituntut untuk selalu memperhatikan tubuh kita setiap saat. Salah satu pepatah Jawa, “Sana in corpore sano yang artinya didalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”.

Saya pernah membaca sebuah buku yang menjelaskan bahwa wanita muslimah yang cerdas akan senantiasa menyelaraskan diri antara penampilan lahir dan penampilan batin, dan juga memahami bahwa dirinya terdiri dari tubuh, akal dan jiwa, sehingga mampu memberikan haknya masing-masing secara tepat dan proporsional. Islam pun mengajarkan bahwa “Kebersihan adalah sebagian dari iman”. Sehingga seorang yang memiliki keimanan, maka ia akan senantiasa menjaga kebersihan dirinya dan lingkungannya.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Al-Handzhaliyah disebutkan bahwa Nabi pernah bersabda kepada para sahabatnya ketika mereka hendak mendatangi saudara-saudara mereka, “Kalian akan mendatangi saudara-saudara kalian. Karenanya, perbaikilah kendaraan-kendaraan kalian, dan pakailah pakaian yang bagus, sehingga kelian seperti tahi lalat (tanda baik) di tengah-tengah umat manusia. Sesungguhnya Allah tidak menyukai sesuatu yang buruk.” (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim)

Demikianlah Allah Swt dan Rasulullah Saw sangat menekankan arti kebersihan dan keindahan. Maka, sebagai seorang wanita muslimah, kita harus senantiasa menjaga tubuh, akal dan jiwa kita dengan sebaik-baiknya.

c.       Wanita muslimah dan kewajiban terhadap keluarga dan masyarakat
Wanita muslimah mempunyai kewajiban terhadap keluarganya, bahkan terhadap kedua orang tuanya dan juga suami dan anaknya (bagi yang telah menikah).

Sebagaimana Allah Swt telah berfirman,
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[850]. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil." Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.” (Q.S Al Israa' : 23-25)

Allah Swt juga berfirman,
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S Al 'Ankabuut : 8)

Wanita muslimah juga memiliki kewajiban terhadap suami dan anak-anaknya (bagi yang telah menikah)
Rasulullah Saw bersabda kepada Umar Ibnu Khaththab Ra :
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baiknya perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkan, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud)

Berkata Al-Qadhi’Iygadh rahimatullah :
“Tatkala Nabi Saw menerangkan kepada para sahabatnya bahwa tidak berdosa mereka mengumpulkan harta selama mereka menunaikan zakatnya, beliau memandang perlunya memberi kabar gembira kepada mereka dengan menganjurkan mereka kepada apa yang lebih baik dan lebih kekal yaitu istri yang shalihah yang cantik (lahir batinnya) karena ia akan selalu bersamamu menemanimu. Bila engkau pandang menyenangkanmu, ia tunaikan kebutuhanmu bila engkau membutuhkannya. Engkau dapat bermusyawarah dengannya dalam perkara yang dapat membantumu dan ia akan menjaga rahasiamu. Engkau dapat meminta bantuannya dalam keperluan-keperluanmu, ia mentaati perintahmu dan bila engkau meninggalkannya, ia akan menjaga hartamu dan memelihara/mengasuh anak-anakmu.” (‘Aunul Ma’bud, 5150)

Rasulullah Saw bersabda, “Empat perkara termasuk dari kebahagiaan, yaitu wanita (istri) yang shalihah, tempat tinggal yang luas/lapang, tetangga yang shalih dan tunggangan (kendaraan) yang nyaman. Dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan yaitu tetangga yang jelek, istri yang jelek (tidak shalihah), kendaraan yang tidak nyaman, dan tempat tinggal yang sempit.” (HR. Ibnu Hibban)

Ketika Umar Ibnu Khaththab Ra bertanya kepada Rasulullah Saw,
“Wahai Rasulullah, harta apakah yang sebaiknya kita miliki?”
Rasulullah Saw menjawab :
“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berdzikir dan istri mukminah yang akan menolongmu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah)

Begitu mulia dan utama wanita muslimah yang shalihah, bahkan Rasulullah Saw menganjurkan bagi lelaki yang ingin menikah untuk mengutamakannya dari yang selainnya.

Rasulullah Saw bersabda, “Wanita itu dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Maka pilihlah olehmu wanita yang punya agama, engkau akan beruntung.” (HR. Al-Bukhari Muslim)

Dalam firman Allah Swt,
 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S At Tahrim : 6)

Wanita muslimah juga memiliki kewajiban terhadap masyarakat/tetangganya. Diantara hak bertetangga, antara lain :
-          Jika tetanggamu sakit, maka jenguklah
-          Jika tetanggamu telah dipanggil oleh Allah, maka ikutlah berjalan mengiringi jenazahnya
-          Senantiasa bersilaturrahim dengannya dan menanyakan keadaannya
-          Tidak boleh menyakitinya (menganiayanya) dari sesuatu apapun, dan sebagainya.
Bahkan Rasulullah Saw pernah bersabda :
“Saudaraku Jibril senantiasa berpesan kepadaku agar aku berbuat baik kepada tetangga, sampai-sampai aku pun menduga bahwa tetangga itu bisa mewarisi.” (HR. Muslim)
Begitu mulianya wanita muslimah yang mampu menjaga dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan hak masing-masing, sehingga surga pun merindukannya dan bidadari cemburu padanya.

Engkau adalah perhiasan yang teristimewa
Berbalut keimanan suci pada Sang Pencipta

Halus lembut tutus bahasa
Baik bertabiat dan santun perangaian

Berbalut pakaian taqwa
Membuatmu makin mempesona

Hingga takbir, tahmid dan tasbih ku lantunkan pada Sang Esa
Bersujudku atas penciptaan-Nya yang sempurna

Duhai wanita shalihah
Engkaulah bidadari surga
Permata yang tak ternilai harganya
Karena engkaulah perhiasan yang senantiasa terjaga



0 komentar: