Cinta..
Tentu tak asing lagi bagi kita manakala mendengar kata “CINTA”.
Dari saat diri tercipta bahkan hingga diri kembali kepada Nya.
Cinta selalu menghiasi setiap lika-liku kehidupan manusia.
Cinta memberikan warna pada kertas putih episode perjalanan seorang khalifah Allah di bumi Nya.
Cinta..
Anugerah Allah yang sangat indah tercipta.
Bahkan karena sangat indahnya, ia mampu membuat hidup terasa lebih bermakna.
Maka tak jarang orang yang sedang di mabuk cinta, hidupnya terasa begitu bahagia.
Menurut Muadz bin Sahl
“Cinta itu binatang yang paling sulit ditunggangi, minuman yang paling memabukkan, amat berbahaya jika dilempar, paling indah dari semua kesenangan, paling melaparkan perut dan paling diinginkan.”
Seperti kisah cinta Rasulullah Saw dan Ibundah Khadijah Ra
Dari Aisyah Ra berkata :
“Setiap kali Nabi Saw menyebut nama Khadijah maka Beliau memujinya dengan pujian yang sebaik-baiknya, sehingga karena itulah suatu hari aku dibuat cemburu. Lalu aku mengatakan kepada Rasulullah, ‘Bertapa seringnya engkau menyebut-nyebut namanya (Khadijah), padahal ia adalah wanita tua dan Allah telah memberikan ganti kepadamu dengan ganti yang lebih baik (Aisyah).’ Rasulullah pun menjawab, ‘Tidak. Allah tidak memberi ganti kepadaku yang lebih baik daripada Khadijah. Ia yang beriman kepadaku ketika semua orang ingkar. Ia yang mempercayaiku tatkala semua orang mendustakanku. Ia yang memberiku harta tatkala semua orang enggan memberi. Dan darinya aku memperoleh keturunan, sesuatu yang tidak aku peroleh dari semua istriku yang lain.” (HR.Ahmad)
Demikian juga dengan kisah cinta Rasulullah Saw dan Ibunda Aisyah Ra
Para sahabat akan menunggu hari di mana Rasulullah Saw berada di rumah Aisyah Ra untuk memberikan hadiah. Mereka tahu betapa besar cinta Rasulullah Saw terhadap Aisyah Ra. Untuk itu, mereka lebih suka menyerahkan hadiah kepada Rasulullah Saw di saat Beliau berada di rumah Aisyah Ra, agar semakin membuat Rasul bahagia. Ummu Salamah menemui Rasulullah dan menyampaikan keluhan istri-istri Nabi yang lain, karena para sahabat memilih memberi hadiah saat Rasulullah berada bersama Aisyah. Namun Rasul hanya diam dan tidak menjawab. Ketika Ummu Salamah mengadukan hal itu untuk yang kedua kalinya, Rasul pun hanya diam dan tidak menjawab. Saat ketiga kalinya Ummu Salamah mengadu, Rasul menjawab seraya berkata, “Wahai, Ummu Salamah. Janganlah menyakitiku dengan menyakiti Aisyah. Sesungguhnya wahyu tidak pernah turun kepadaku di saat aku tidur berselimut dengan istriku, kecuali ketika bersama Aisyah.” (HR.Tirmidzi dan Nasa’i)
Subhanallah..
Begitu agung Allah menciptakan cinta.
Ditanamkannya cinta pada jiwa-jiwa yang bernyawa.
Rasulullah Saw bersabda,
“Allah telah menjadikan kasih sayang (ar-rahmah) menjadi seratus bagian. Dan Allah hanya menurunkan satu bagian saja ke muka bumi ini, yang dari satu bagian inilah para makhluk Allah saling berkasih sayang, sampai-sampai hewan melata pun mengangkat kakinya karena takut menginjak anaknya.” (HR.Bukhari)
Dengan cinta, kita dapat hidup dengan rukun dan aman.
Dengan cinta, kita dapat saling berbagi dan memberi.
Dengan cinta, kita dapat saling memahami dan mengerti.
Karena cinta anugerah Illahi.
Namun Sahabatku..
Cinta tak hanya anugerah terindah yang Allah ciptakan tetapi juga amanah yang Allah berikan.
Sering kali kita salah dalam mengartikan cinta yang sesungguhnya.
Terkadang kita pun salah dalam mengekspresikan cinta.
Menghumbar cinta pada yang tak halal dan tak pantas untuk mendapatkan cinta suci kita membuat Allah murka pada kita. Astaghfirullah.
Sahabatku..
Lihatlah bagaimana kisah Rasul dan Nabi Allah dalam menjaga amanah cinta Nya.
Cinta yang indah dan agung.
Sahabatku..
Cinta tak hanya anugerah dan amanah tetapi juga sebuah pengorbanan.
Tatkala engkau mencintai Allah, Allah akan menguji cinta mu kepada Nya.
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS.Al Baqarah : 214)
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al 'Ankabuut : 2-3)
Sahabatku..
Cinta yang dikelola dengan baik.
Cinta yang setiap prosesnya ada keridhoan Allah.
Itulah cinta yang sesungguhnya.
Allah sangat mencintai orang yang mampu menjaga amanah Nya dengan baik, maka janagn dzolimi hatimu saat cinta menyapamu.
Sahabatku..
Janganlah engkau terbelenggu oleh kenikmatan cinta semu.
Cinta yang akan mengantarkanmu kepada kemurkaan Nya.
Cinta yang akan menjadikanmu hina dihadapan Nya.
Cinta itu anugerah, jika kita mensyukurinya.
Cinta itu amanah yang harus kita jaga dengan sebaik-baiknya.
Cinta itu pengorbanan, pengorbanan kita kepada Sang Pemilik Cinta yang sebenarnya.
Sungguh Allah menciptakan cinta dengan sangat indah dan baik.
Janganlah engkau nodai ia dengan nafsu sesaatmu.
Janganlah engkau gadaikan kesucian cintamu pada seseorang yang tak halal bagimu.
Jagalah ia sekalipun engkau merasa sulit untuk menjaganya.
Karena cinta adalah anugerah, amanah dan pengorbanan.
Sahabatku..
Jika Allah telah tanamkan cinta dalam hatimu pada seseorang yang belum halal bagimu, maka cintailah dirinya dalam diam mu.
Biarkan cinta mu tumbuh dalam keimanan kepada Nya.
Mengakar dalam jiwa yang tertaut kepada Nya.
Bersemi dalam ketakwaan kepada Nya.
Hingga ia berbunga dan bermekaran dalam naungan cinta dan kasih sayang Nya.
Hingga keharumannya mewangi sampai ke syurga.
Yang tak layu oleh perubahan zaman.
Yang akan kekal dalam keabadian cinta Nya.
Biarkan cintamu karena Nya seindah mutiara yang menghiasi relung jiwanya.
Biarkan cintamu karena Nya seharum bunga yang mewangi di taman hatinya.
Biarkan cintamu karena Nya sehangat mentari yang menghangatkan setiap langkah perjuangannya.
Biarkan cintamu karena Nya sebening air yang menyejukkan pandangannya.
Saat dirimu telah halal baginya.
Cinta ku Utuh Tak Tersentuh dalam Tafakur Cinta karena Nya


0 komentar:
Posting Komentar