
Assalamu'alaikum. Wr.Wb.
Alhamdulillah segala puja dan puji hanya milik Allah, kepada-Nyalah kita memuji, kepada-Nyalah kita memohon pertolongan dan kepada-Nyalah kita memohon ampunan. Alhamdulillah, Allah yang telah berkenan memberikan nikmat, rahmat dan berkah kebaikan dan kemuliaan serta melindungi diri dari kegelapan hati dan iman. Shalawat serta salam terucap kepada junjungan kami, kekasih Allah, penghulu kami dan kekasih hati kami Muhammad Rasulullah Saw.
Sahabat ku yang dirahmati Allah, judul di atas adalah judul dari sebuah buku, Alhamdulillah telah selesai saya baca. Buku yang tak sengaja saya menemukannya, melainkan Allah yang telah memberikan petunjuk-Nya, membuka tabir sebuah mimpi yang sangat istimewa, terbaik dan terindah dalam kehidupan ini, yang setiap manusia tak dapat mendapatkannya kecuali atas keridhoan Allah untuknya.
Sahabat ku yang dirahmati Allah, kita semua tentu sangat menginginkan berjumpa dengan Rasulullah Saw. Dengan kondisi dan keadaan yang semakin hari kehidupan dunia semakin penat dan jauhnya jarak yang memisahkan kita dengan Beliau telah menyisakan kerinduan mendalam untuk berjumpa dengannya.
Rasulullah Saw suri tauladan kita yang membuat diri ini malu kepadanya, menangis, bergetar hati ini karena sebuah keyakinan bahwa Rasulullah Saw selalu dan senantiasa mendoakan kaumnya, tapi pada kenyataannya sebagian dari kita bahkan tak menanamkan cinta dalam hati untuk Beliau kekasih Allah dan lebih dari itu tak mengenalnya meski hanya sekedar tulisan.
Sahabat ku yang dirahmati Allah, dengan kebijaksanaan-Nya, Allah telah menentukan sebuah berita gembira bagi hamba-hamba-Nya yag bertakwa lagi mencintai Rasul-Nya. Berita gembira itu adalah adanya kesempatan bagi kita untuk menemui sang Nabi Saw dengan sebenar-benarnya dalam tidur kita.
Anas Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka (seakan-akan) ia akan melihatku dalam keadaan terjaga. Karena sesungguhnya setan tidak dapat menjelma menyerupai ku.” (HR.Bukhari dan Tirmidzi)
Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, tidak akan ada yang dapat menyesatkannya dan barangsiapa disesatkan Allah, tidak akan mendapatan petunjuk dari Allah.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran : 102)
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa : 1)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab : 70-71)
Berita Gembira Untuk Kekasih Allah di Dunia
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” (QS. Yunus : 62-64)
Rasulullah Saw bersabda :
“Hai sekalian manusia sesungguhnya tidak ada yang tersisa dari kabar gembira kenabian kecuali mimpi yang baik yang dilihat oleh seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya.” (HR.Muslim dan yang lainnya)
Anas bin Malik Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda :
“Sesungguhnya risalah dan kenabian telah terputus, maka tidak ada Rasul dan tidak ada Nabi sesudahku.” Anas mengisahkan bahwa para sahabat merasa berat (sedih) dengan sabda tersebut. Kemudian Rasulullah Saw ,melanjutkan, “Tetapi berita gembira tidak putus.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah berita gembira itu?” Beliau bersabda, “Mimpi seorang muslim karena ia adalah salah satu bagian dari kenabian.”
Keutamaan Memandang Nabi Saw dan Mengharapkannya
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda :
“Demi dzat yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, sungguh akan datang pada salah seorang kalian satu hari yang ia tidak sempat melihatku, namun sungguh bila ia melihatku adalah lebih ia sukai daripada istrinya dan hartanya yang ada bersamanya.” (HR. Muslim dan Bukhari)
Ya Allah..kami memohon kepada Mu agar Engkau memberikan kami karunia untuk dapat melihat Rasulullah dan mempertemukan kami dengan Beliau di dalam surga. Amin
Sahabat ku yang dirahmati Allah, untuk itu marilah kita bersungguh-sungguh dalam mengikuti semua pola hidup Rasulullah Saw dalam hal ibadah,pergaulan, penampilan dan semua gerak-gerik kita sesuai dengan yang dituntunkan dan sunnah yang telah diterapkan oleh Rasulullah Saw sesuai dengan kemampuannya.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Azhab : 21)
Memperbanyak Shalawat
Sahabat ku yang dirahmati Allah, mari kita expresikan kecintaan kita kepada Rasulullah Saw dengan memperbanyak shalawat serta salam di setiap waktu, di setiap kesempatan dan di setiap hela nafas kita.
Mimpi Melihat Nabi Saw Bersifat Hakiki
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda:
“Barangsiapa melihatku dalam mimpi, ia akan melihatku ketika dia dalam keadaan terjaga. Karena sesungguhnya setan tidak dapat menyerupaiku.”(HR.Bukhari, Muslim dan yang lain)
Setan tidak Bisa Menjelma menjadi Rasulullah Saw
Anas Ra meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka ia akan melihatku dalam keadaan terjaga. Karena sesungguhnya setan tidak dapat menjelma menyerupaiku.” (HR.Bukhari dan Tirmidzi)
Abu Said Al-Khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda,
“Barangsiapa bermimpi melihatku maka sesungguhnya ia melihat Al-Haq, karena sesungguhnya setan tidak biasa berbentuk dengan (bentukku).” (HR.Bukhari dan lainnya)
Dari hadits Abu Qatadah, Rasulullah Saw bersabda,
“Mimpi yang benar adalah dari Allah dan mimpi yang buruk adalah dari setan. Maka barangsiapa yan memimpikan sesuatu yang tidak menyenangkan maka hendaklah ia meniup ke arah kirinya tiga kali dan hendaklah dia berta’awudz (mohon perlindungan kepada Allah) dari setan, maka sesungguhnya mimpi itu tidak membahayakannya, sesungguhnya setan itu tidak bisa (nampak) menyerupaiku.”
Sosok yang Dilihat adalah Rasulullah Sebagaimana dalam Hadits
Yakni bahwa sosok yang ia lihat harus memiliki kesesuaian dengan sifat yang disebutkan dalam hadits-hadits shahih. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa telah benar-benar melihat Nabi Saw.
Sifat-Sifat Nabi Saw dalam Hadits-Hadits Shahih
Rabi’ah bin Abi Abdurrahman berkata, “Saya mendengar Anas bin Malik Ra menyifati Nabi Saw dengan berkata, “Beliau berperawakan sedang di antara orang-orang, tidak terlalu tinggi dan tidak pendek, berkulit putih cerah, tidak putih tulang tidak pula sawo matang; berambut tidak keriting tidak pula lurus terurai; (wahyu) diturunkan kepada Beliau dalam usia 40 tahun, lalu Beliau berdiam di Mekah. Selama 10 tahun wahyu terus turun kepada Beliau. Selanjutnya, Beliau berdiam di Madinah selama 10 tahun, lalu Allah mewafatkan Beliau sedang di kepala dan jenggot Beliau tidak mencapai jumlah 20 helai rambut putih.” (HR.Bukhari dan Muslim)
Al Bara’bin Azib Ra berkata, “Adalah Nabi Raw bertinggi badan sedang, berdada bidang, rambut Baliau sampai cuping telinga. Aku melihat Beliau berpakaian merah, tidak pernah aku melihat sesuatu lebih indah daripada Beliau.” (HR.Bukhari)
Ali Ra berkata, “Rasulullah Saw bukan orang yang tinggi badannya tidak pula pendek, kedua tangan dan kakinya kekar, tulang kepalanya besar, Beliau memiliki persendian besar, bulu dadanya lebat, kalau berjalan condong ke depan, seakan-akan berjalan di tempat yang menurun, belum pernah saya melihat sebelum atau setelahnya orang seperti Beliau.” (HR.Tirmidzi)
Simak bin Harb berkata, “Saya mendengar Jabir bin Samirah berkata, ‘Rasulullah adalah orang yang lebar mulutnya, putih matanya, kulitnya berwarna kemerahan dan tulang tumitnya cukup menonjol’.” (HR.Muslim)
(Referensi buku “Ru’yatun Nabi fil Mannam” judul terjemahan “Saya Mimpi Bertemu Nabi”)
Sahabat ku yang dirahmati Allah, hanya sekilas yang dapat saya bagikan dari buku yang telah saya baca. Semoga Allah dapat menganugerahkan kepada kita, mimpi bertemu Nabi Saw, mempercepat berita gembira itu kepada kita, dan beliau Rasulullah Saw memberikan kita safaatnya dan memasukkan kita ke dalam golongannya. Amin.
Semoga bermanfaat

0 komentar:
Posting Komentar