skip to main |
skip to sidebar
Jika Allah menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya, maka dibukakanlah untuknya pintu-pintu taubat, penyesalan, perasaan patah hati, perasaan hina, meminta tolong kepada-Nya, benar-benar kembali kepada-Nya, selalu tunduk dan berdo’a serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan kebaikan-kebaikan yang memungkinkan bagi dirinya. Keburukan itu bukan sebab rahmat-Nya sehingga seorang musuh Allah mengatakan, “Alangkah baiknya jika saya menjauhinya dan tidak melakukannya.”
Suatu hari seorang laki-laki pergi menemui Ibrahim bin Adham, dia salah seorang dokter hati, dan berkata, “Saya telah melakukan dosa terhadap diri sendiri. Kemukanlah kepadaku sesuatu yang akan menjauhinya.” Ibrahim lantas berkata kepadanya, “Jika engkau mampu melakukan lima perkara, pasti engkau tidak pernah menjadi tukang maksiat.” Karena sangat ingin mendengarkan nasihatnya, laki-laki itu berkata, “Terangkanlah kepadaku, wahai Ibrahim!” Ibrahim menjawab, “Pertama, jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, jangan makan sedikit pun dari rezekinya.” Laki-laki itu heran dan bertanya-tanya, “Bagaimana engkau bisa mengucapkan itu wahai Ibrahim, padahal semua rezeki berasal dari Allah?” Ibrahim menjawab, “Jika engkau mengetahui itu, pantaskah engkau memakan rezeki-Nya sambil bermaksiat kepada-Nya?” Dia menjawab, “Tidak, wahai Ibrahim! Berikutnya?”
Ibrahim berkata, “Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, jangan tinggal di wilayah kekuasaan-Nya.” Laki-laki itu lebih heran lagi, kemudian berkata, “Bagaimana engkau bisa mengucapkan itu wahai Ibrahim, padahal semua wilayah adalah milik Allah?” Ibrahim berkata kepadanya, “Jika engkau mengetahui itu, pantaskah engkau tinggal di wilayah kekuasaan-Nya sambil bermaksiat kepada-Nya?” Dia menjawab, “Tidak, wahai Ibrahim! Yang ketiga?”
Ibrahim berkata, “Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, carilah tempat yang tidak terlihat oleh siapa pun.” Laki-laki itu berkata, “Bagaimana engkau bisa mengatakan itu wahai Ibrahim, padahal Allah mengetahui semua rahasia (mengetahui yang tersembunyi dan yang terang-terangan) dan mendengar langkah kaki semut di atas batu hitam pada malam yang gelap?” Ibrahim lalu berkata kepadanya, “Jika engkau mengetahui itu, pantaskah engkau bermaksiat kepada-Nya?” Dia menjawab, “Tidak, wahai Ibrahim! Yang keempat?”
Ibrahim berkata, “Jika engkau didatangi malaikat maut untuk mencabut nyawamu, katakan kepadanya agar menunda kematianmu sejenak.” Laki-laki berkata, “Bagaimana engkau bisa mengatakan itu wahai Ibrahim, padahal Allah Ta’ala berfirman, “Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (QS. An-Nahl : 61) Ibrahim pun berkata kepadanya, “Jika engkau mengetahui itu, maka bagaimana engkau bisa mengharapkan keselamatan?” Laki-laki tersebut berkata, “Ya! Terangkan yang kelima, wahai Ibrahim!”
Ibrahim berkata, “Jika Zabaniyah, yaitu para malaikat penunggu neraka jahannam, mendatangimu untuk membawamu ke neraka jahannam, jangan mau pergi bersama mereka.” Belum selesai laki-laki ini mendengar nasihat kelima, dia berkata sambil menangis, “Cukup, Ibrahim! Saya memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.” Laki-laki itu kemudian tidak pernah meninggalkan ibadah sampai meninggal dunia.
(Refrensi : “La Tahzan for Trouble Solutions”)
Teruntuk semua sahabatku, semoga bermanfaat. Keep istiqomah dalam keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya.. ^^
Pages
Jumat, 29 Maret 2013
Lima Perkara yang Menjauhkanmu dari Maksiat kepada Allah
Jika Allah menginginkan kebaikan bagi hamba-Nya, maka dibukakanlah untuknya pintu-pintu taubat, penyesalan, perasaan patah hati, perasaan hina, meminta tolong kepada-Nya, benar-benar kembali kepada-Nya, selalu tunduk dan berdo’a serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan kebaikan-kebaikan yang memungkinkan bagi dirinya. Keburukan itu bukan sebab rahmat-Nya sehingga seorang musuh Allah mengatakan, “Alangkah baiknya jika saya menjauhinya dan tidak melakukannya.”
Suatu hari seorang laki-laki pergi menemui Ibrahim bin Adham, dia salah seorang dokter hati, dan berkata, “Saya telah melakukan dosa terhadap diri sendiri. Kemukanlah kepadaku sesuatu yang akan menjauhinya.” Ibrahim lantas berkata kepadanya, “Jika engkau mampu melakukan lima perkara, pasti engkau tidak pernah menjadi tukang maksiat.” Karena sangat ingin mendengarkan nasihatnya, laki-laki itu berkata, “Terangkanlah kepadaku, wahai Ibrahim!” Ibrahim menjawab, “Pertama, jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, jangan makan sedikit pun dari rezekinya.” Laki-laki itu heran dan bertanya-tanya, “Bagaimana engkau bisa mengucapkan itu wahai Ibrahim, padahal semua rezeki berasal dari Allah?” Ibrahim menjawab, “Jika engkau mengetahui itu, pantaskah engkau memakan rezeki-Nya sambil bermaksiat kepada-Nya?” Dia menjawab, “Tidak, wahai Ibrahim! Berikutnya?”
Ibrahim berkata, “Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, jangan tinggal di wilayah kekuasaan-Nya.” Laki-laki itu lebih heran lagi, kemudian berkata, “Bagaimana engkau bisa mengucapkan itu wahai Ibrahim, padahal semua wilayah adalah milik Allah?” Ibrahim berkata kepadanya, “Jika engkau mengetahui itu, pantaskah engkau tinggal di wilayah kekuasaan-Nya sambil bermaksiat kepada-Nya?” Dia menjawab, “Tidak, wahai Ibrahim! Yang ketiga?”
Ibrahim berkata, “Jika engkau ingin bermaksiat kepada Allah, carilah tempat yang tidak terlihat oleh siapa pun.” Laki-laki itu berkata, “Bagaimana engkau bisa mengatakan itu wahai Ibrahim, padahal Allah mengetahui semua rahasia (mengetahui yang tersembunyi dan yang terang-terangan) dan mendengar langkah kaki semut di atas batu hitam pada malam yang gelap?” Ibrahim lalu berkata kepadanya, “Jika engkau mengetahui itu, pantaskah engkau bermaksiat kepada-Nya?” Dia menjawab, “Tidak, wahai Ibrahim! Yang keempat?”
Ibrahim berkata, “Jika engkau didatangi malaikat maut untuk mencabut nyawamu, katakan kepadanya agar menunda kematianmu sejenak.” Laki-laki berkata, “Bagaimana engkau bisa mengatakan itu wahai Ibrahim, padahal Allah Ta’ala berfirman, “Maka apabila telah tiba waktunya (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya.” (QS. An-Nahl : 61) Ibrahim pun berkata kepadanya, “Jika engkau mengetahui itu, maka bagaimana engkau bisa mengharapkan keselamatan?” Laki-laki tersebut berkata, “Ya! Terangkan yang kelima, wahai Ibrahim!”
Ibrahim berkata, “Jika Zabaniyah, yaitu para malaikat penunggu neraka jahannam, mendatangimu untuk membawamu ke neraka jahannam, jangan mau pergi bersama mereka.” Belum selesai laki-laki ini mendengar nasihat kelima, dia berkata sambil menangis, “Cukup, Ibrahim! Saya memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya.” Laki-laki itu kemudian tidak pernah meninggalkan ibadah sampai meninggal dunia.
(Refrensi : “La Tahzan for Trouble Solutions”)
Teruntuk semua sahabatku, semoga bermanfaat. Keep istiqomah dalam keimanan dan ketaqwaan kepada-Nya.. ^^
Welcome To Ukhti Violet
Assalamualaikum, Wr, Wb.
Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Swt atas nikmat, rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya. Setelah melewati metamorfosa yang cukup panjang akhirnya blog ini hadir menemani kerinduan hati. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan dan penghulu kita Muhammmad Rasulullah Saw. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di yaumul akhir
Aamiin..
Selamat Datang di blog "Ukhti-Violet".
Semoga blog ini dapat memberikan manfaat dalam kebaikan dan berguna untuk generasi muda masa depan yang berakhlak mulia.Berharap blog ini dapat menjadi mata air di tengah gersangnya hati dan menjadi oase di tengah tandusnya jiwa yang lalai dan lupa kepada Allah Sang Pemilik Jiwa.
Aamiin..
Manusia memiliki keterbatasan, sedangkan kekuasaan Allah tak terbatas. Manausia memiliki kekurangan, sedangkan Allah Maha Sempurna. Dengan segenap hati saya pribadi mohon maaf lahir & bathin apabila ada kekurangan dalam blogger ini. Saran dan kritik yang membangun dari sahabat sangat membantu dalam menciptakan blog ini menjadi lebih bermutu dan berkualitas, berkah penuh manfaat. Jazakumullah khairan katsiran.
Wassalamualaikum, Wr, Wb.
Ukhti-Violet
Bismillahirrohmanirrohiim.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah Swt atas nikmat, rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya. Setelah melewati metamorfosa yang cukup panjang akhirnya blog ini hadir menemani kerinduan hati. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan dan penghulu kita Muhammmad Rasulullah Saw. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di yaumul akhir
Aamiin..
Selamat Datang di blog "Ukhti-Violet".
Semoga blog ini dapat memberikan manfaat dalam kebaikan dan berguna untuk generasi muda masa depan yang berakhlak mulia.Berharap blog ini dapat menjadi mata air di tengah gersangnya hati dan menjadi oase di tengah tandusnya jiwa yang lalai dan lupa kepada Allah Sang Pemilik Jiwa.
Aamiin..
Manusia memiliki keterbatasan, sedangkan kekuasaan Allah tak terbatas. Manausia memiliki kekurangan, sedangkan Allah Maha Sempurna. Dengan segenap hati saya pribadi mohon maaf lahir & bathin apabila ada kekurangan dalam blogger ini. Saran dan kritik yang membangun dari sahabat sangat membantu dalam menciptakan blog ini menjadi lebih bermutu dan berkualitas, berkah penuh manfaat. Jazakumullah khairan katsiran.
Wassalamualaikum, Wr, Wb.
Ukhti-Violet
Blog Archive
-
▼
2013
(56)
-
▼
Maret
(37)
- Persiapan Menuju Akhirat
- The Rainbow of Ukhuwah
- Prahara Alam Kubur
- Filosofi Bersepeda
- Do’a Ibu Pintu Hidayah Sepanjang Jalan
- Filosofi Tali dari Mu’awiyah ra
- Hikayat Kebun Permata
- The Mirror of Heart
- Empat Kebahagiaan
- Lima Perkara yang Menjauhkanmu dari Maksiat kepada...
- La Tahzan! Bersabarlah Wahai Saudaraku
- Seraut Wajah Teduh
- Keberkahan itu Berasal dari Allah
- Surat Cinta untuk Sang Pemilik Cinta
- Garam dan Telaga
- Nasehat Seorang Ayah pada Putrinya
- Al Qur’an (Surat Cinta Illahi kepada hamba-Nya)
- Cangkir yang Cantik
- Biarlah Engkau yang Tercantik di Hatiku
- Persembahan Kecil untuk Illahi
- Karena Keadilan-Ku Atau Karena Kasih Sayang-Ku?
- Jika Waktu Telah Usai (Perjalanan Ruh Bertemu Robb...
- Bidadari di Taman Hati
- Jiwa yang Ada dalam Genggaman-Nya, Ingatlah Allah ...
- Dia Setia Menunggu ku di Batas Dermaga Kehidupan
- Selaksa Kehidupan
- Awalnya dari Niat
- Cinta : Anugerah, Amanah Dan Pengorbanan
- Dalam Ketenangan Hati, Diri Bersujud Kepada Mu
- Adakah Al Qur’an di Hatimu?
- Keajaiban Cinta
- Saya Mimpi Bertemu Rasulullah Saw
- Sepucuk Surat Dari Sahabat
- PELANGI IMPIAN
- Pelajaran Dari Seekor Kupu-Kupu
- Cinta Sejati Seorang Muslim
- Allah Selalu Bersama ku
-
▼
Maret
(37)
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
Kutipan Bermakna
* Orang beriman ibarat sebuah bunga yang tak hanya indah di pandang mata, tapi juga begitu harum semerbak mewanginya karena akhlaknya mulia dan hatinya yang senantiasa terjaga.
Tutur kata dan budi pekertinya mampu menjadi obat dan penentram jiwa insan di sekitarnya.
Kehadirannya selalu di nanti, kepergiannya membuat rindu dan berjumpa dengannya menjadi kebahagiaan.
* Orang muslim ibarat sebuah lebah. Jika ia makan, ia memakan makanan yang terbaik dan di tempat yang terbaik. Jika ia mengeluarkan kotoran, ia bermanfaat dan dapat menjadi obat. Ia tak mengganggu dan tak ingin diganggu. Jika ia diganggu, maka dengan terpaksa ia mengeluarkan sengatannya meskipun pada akhirnya ia rela untuk mati.
* Wanita sholehah, ia mutiara terindah dunia. Bunga terharum sepanjang masa. Ada cahaya di wajahnya. Betapa indah pesonanya. Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya. Kelak, ia menjadi bidadari surga, terindah dari yang ada. (Wanita Seribu Pesona)
Tutur kata dan budi pekertinya mampu menjadi obat dan penentram jiwa insan di sekitarnya.
Kehadirannya selalu di nanti, kepergiannya membuat rindu dan berjumpa dengannya menjadi kebahagiaan.
* Orang muslim ibarat sebuah lebah. Jika ia makan, ia memakan makanan yang terbaik dan di tempat yang terbaik. Jika ia mengeluarkan kotoran, ia bermanfaat dan dapat menjadi obat. Ia tak mengganggu dan tak ingin diganggu. Jika ia diganggu, maka dengan terpaksa ia mengeluarkan sengatannya meskipun pada akhirnya ia rela untuk mati.
* Wanita sholehah, ia mutiara terindah dunia. Bunga terharum sepanjang masa. Ada cahaya di wajahnya. Betapa indah pesonanya. Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya. Kelak, ia menjadi bidadari surga, terindah dari yang ada. (Wanita Seribu Pesona)
" Melakukan yang terbaik bagi dunia dan bermanfaat bagi akhirat."
" Sesungguhnya di dalam kesempitan terdapat kemudahan yang begitu luas bagi orang-orang yang berfikir."
" Hidup untuk belajar memahami dan mengerti qalam Allah yang tersebar luas di langit dan bumi-Nya."
"Pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah Khasyah. Menuntutnya adalah Ibadah. Mempelajarinya adalah Tasbih. Mencarinya adalah Jihad. Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah. Menyerahannya kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian." (Muadz bin Jabal Ra)
Berkata Al-Imam Al-Mawardiy: “Ilmu adalah pengganti dari segala kelezatan dan mencukupi dari segala kesenangan…. Barangsiapa yang menyendiri dengan ilmu maka kesendiriannya itu tidak menjadikan dia sepi. Dan barangsiapa yang menghibur diri dengan kitab-kitab maka dia akan mendapat kesenangan…. Maka tidak ada teman ngobrol sebaik ilmu dan tidak ada sifat yang akan menolong pemiliknya seperti sifat al-hilm (sabar dan tidak terburu-buru).“ (Adabud Dunya wad Diin)
Shafwan bin 'Assal al-Muradi r.a. mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, "Selamat datang kepada penuntut ilmu, sesungguhnya penuntut ilmu dikitari oleh para malaikat dengan sayap-sayapnya kemudian sebagian mereka menaiki sebagian yang lain hingga mencapai langit dunia karena kecintaan mereka kepada apa yang ia tuntut." (HR Ahmad dan Thabrani)
" Inspirasi yang nyata..itu Dirimu. Motivasi yang terdalam..itu Pesonamu. Kreasi terindah..itu Sikapmu. Kekuatan jiwa..itu Kelembutanmu. Air mata cinta..itu Keunikanmu. Kesetiaan yang menghujam..itu Cintamu. Maka berbahagialah karena dirimu seorang Wanita." (Wanita Seribu Pesona)
" Bacalah dengan nama Tuhan mu. Pahamilah dengan ketajaman mata hatimu. Hujamkanlah hikmahnya dalam jiwamu. Amalkanlah untuk kemuliaanmu." (Wanita Seribu Pesona)
" Sesungguhnya di dalam kesempitan terdapat kemudahan yang begitu luas bagi orang-orang yang berfikir."
" Hidup untuk belajar memahami dan mengerti qalam Allah yang tersebar luas di langit dan bumi-Nya."
"Pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah Khasyah. Menuntutnya adalah Ibadah. Mempelajarinya adalah Tasbih. Mencarinya adalah Jihad. Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah. Menyerahannya kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian." (Muadz bin Jabal Ra)
Berkata Al-Imam Al-Mawardiy: “Ilmu adalah pengganti dari segala kelezatan dan mencukupi dari segala kesenangan…. Barangsiapa yang menyendiri dengan ilmu maka kesendiriannya itu tidak menjadikan dia sepi. Dan barangsiapa yang menghibur diri dengan kitab-kitab maka dia akan mendapat kesenangan…. Maka tidak ada teman ngobrol sebaik ilmu dan tidak ada sifat yang akan menolong pemiliknya seperti sifat al-hilm (sabar dan tidak terburu-buru).“ (Adabud Dunya wad Diin)
Shafwan bin 'Assal al-Muradi r.a. mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, "Selamat datang kepada penuntut ilmu, sesungguhnya penuntut ilmu dikitari oleh para malaikat dengan sayap-sayapnya kemudian sebagian mereka menaiki sebagian yang lain hingga mencapai langit dunia karena kecintaan mereka kepada apa yang ia tuntut." (HR Ahmad dan Thabrani)
" Inspirasi yang nyata..itu Dirimu. Motivasi yang terdalam..itu Pesonamu. Kreasi terindah..itu Sikapmu. Kekuatan jiwa..itu Kelembutanmu. Air mata cinta..itu Keunikanmu. Kesetiaan yang menghujam..itu Cintamu. Maka berbahagialah karena dirimu seorang Wanita." (Wanita Seribu Pesona)
" Bacalah dengan nama Tuhan mu. Pahamilah dengan ketajaman mata hatimu. Hujamkanlah hikmahnya dalam jiwamu. Amalkanlah untuk kemuliaanmu." (Wanita Seribu Pesona)
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
Pantun Agama
Orang Bujang pergi mengaji
Ke Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti badan tak akan mati
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Kalau Tuan pergi ke Tuban
Singgah semalam di Daka
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka
Gaya Hidup Muslim
* Rumah seorang muslim :
- Lantainya : Al Qur'an & Sunnah (Al Hadits)
- Tiangnya : Shalat
- Jendela & pintunya : Sedekah & Zakat
- Dindingnya : Puasa - Atapnya : Haji & Umrah.
* Kriteria Orang Muslim Berakhlak Mulia :
1. Jujur dalam berbicara.
2. Menyampaikan dan menjaga amanah.
3. Menepati janji.
4. Dapat di percaya.
5. Cerdas dan pintar.
6. Setia, perhatian dan kasihsayang pada sesama.
7. Menjadikan rasa malu sebagai dasar dari semuanya.
C-Box
Bagi sahabat "Ukhti-Violet" yang berkenan menyampaikan saran, kritik, pendapat ataupun bersilaturrahim dapat mengirimkan pesan di "C-Box" ini. Jazakumullahu khairan katsiran.
About Me
- Ukhti Violet
- Bahagianya menjadi seorang muslimah. Kecantikannya bertabur keimanan. Pakaian taqwa menjadi ciri khasnya. Senantiasa terjaga dalam kehidupannya. Tampil sesederhana namun berkelas. Anggun dan lembut dalam setiap penampilan dan berbahasa. Berpegang teguh pada Al Qur'an dan As-Sunnah menjadi pedoman hidupnya. Mencintai dan dicintai Allah Swt dan Rasul Muhammad Saw menjadi tujuan akhirnya. Hingga keridhaan dan kecintaan Allah berbuah keberkahan di Jannah-Nya. Aamiin. -I'm very happy coz I'm Muslimah
0 komentar:
Posting Komentar