Bulan purnama tampak terang menghiasi malam yang pekat
Terkadang sinarnya tertutup awan mendung yang hitam
Mencoba menerka hati
Menerawang menembus dimensi ruang dan waktu
Mengangkasa setinggi mata memandang
Melirik sejenak apa yang tertulis dalam kitab Lauhul Mahfuzh Nya
Namun, hati tak mampu merasa
Mata tak mampu memandang
Bibir tak mampu berkata
Raga tak kuasa melawan Ketetapan Nya
Mencoba untuk melirik kembali
Berharap ada cela walaupun hanya sedikit
Namun, semua tertutup rapat dan terjaga
Mengalihkan perhatian pada mata hati yang memandang dunia
Sungguh telah tertulis garis-garis kehidupan pada telapak tangan ini
Telapak tangan yang senantiasa menadahkan serayap memohon belas kasihan kepada Nya
Sungguh ya Robb..
Hati ini telah ikhlas, jiwa ini telah rela, raga ini pun telah pasrah menerima segala ketetapan dan takdir Mu
Sungguh ya Robb..
Telah ku serahkan segalanya kepada Mu dengan segala yang ada pada jiwa dan raga ku
Mencoba memasuki ruang demi ruang dalam hati
Menyisiri waktu yang berlalu
Manapaki kerikil-kerikil kehidupan yang terkadang menusuk hingga tak mampu berdiri
Semua adalah rahasia kehidupan
Sebuah misteri yang tak dapat terpecahkan
Biarlah waktu yang akan menjawab
Teka-teki peradaban manusia
Di hadapan Nya segala di pasrahkan
Tertunduk malu serayap memohon
Hingga tanpa terasa butiran air mata sedikit demi sedikit meluluhkan hati yang beku
Ampunilah jiwa yang angkuh ini ya Robb..
Jiwa yang angkuh karena keduniaan
Dunia yang fana


0 komentar:
Posting Komentar